06 February 2014

Soal Kebiasaan

Hai V,

Sungguh membaca surat balasan kamu soal seling(kuh)an membuatku tersadar bahwa selama ini yang aku lakukan hanyalah kegiatan berulang belaka. Akhir-akhir ini aku merasa agak aneh dengan diriku sendiri. Mengaku sebagai orang yang cepat bosan namun terlalu takut untuk keluar dari rutinitas. Kamu tahulah bagaimana aku menjalani hari dengan segala tetek bengek kebiasaanku. Begitu mendamba akan adanya perubahan sekaligus takut menghadapinya. 

Ya kalau pun perubahan itu tak terelakan lagi perlu waktu lumayan lama untuk mengubahnya menjadi suatu kebiasaan. Ditambah lagi aku seorang pelupa parah. Makanya suka uring-uringan ngga jelas kalau ada kebiasaan yang hilang, semacam kehilangan pola, ada ruang kosong.

Ingat, ketika kita nge-wo-in klien xxx yang hanya memesan teh untuk coffee break setelah prosesi Akad. Hei, istilahnya juga COFFEE BREAK masa iya there is NO COFFEE. Dan kebetulan sekali venue yang dipilih berada di antah berantah jauh dari warung kopi atau mini market. Dan kebetulan yang aneh karena perbekalan kopi sachetku habis. Kebiasaan ngopi ini sudah menjadi kebutuhan primer dalam hidupku. Walaupun tanpa ngopi aku (dituntut) masih dapat kerja maksimal tetap saja menggelisahkan. 
Sampai akhirnya aku dapat menikmati segelas kopi di depan mini market setelah selesai wedding. Sumpah! Itu kopi yang terenak yang pernah aku minum (padahal kopi sachet biasa, sebab faktor habis kerja dan belum ngopi seharian).

Nah, karena kebiasaan ngopi ini, beberapa temanku (mungkin termasuk kamu juga) memanggilku dengan sebutan cappuccinoholic karena setiap datang ke cafe atau coffee shop baru aku pasti memesan hot cappuccino, selalu! Sebenarnya simple, alasannya karena terlalu takut mencoba rasa yang baru, asing di lidahku. See? Untuk hal sesederhan itu saja aku takut untuk mencoba. Bayangkan sesuatu yang lebih luas, yang lebih besar lagi dari itu.

Jadi ...
Hemmphh, tadi aku lagi bahas apa yah? Kok jadi ngelantur ngomongin kopi? Sungguh si lupa ini sangat menganggu. Ya sudah, nanti akan kukirim surat lagi kalau aku ingat, namanya juga lupa ya ngga ingat.

Sekarang saatnya coffee break dulu, beneran istirahat sambil ngopi. Bukan minum teh karena namanya Coffee Break bukan Tea Time. Gitu. #Cheers


Coffee Break



Salam Kopi

Cappuccinoholic


2 comments:

  1. Hmm...ikutan ah di surat cinta eva dan v...ikut jd celetukers.
    Aku juga tipe yg kalo uda nyaman maka sulit untuk merubah. Yah semacam lbh suka nasi warteg rumahan yg sdh jelas aku tahu rasanya enak dibanding nikmatin resto baru untuk makan siang.

    ReplyDelete