Dear you, My Minke
Hai kamu yang sedang duduk di depan aku.
Sebenarnya ini agak aneh sih yah aku menuliskan surat untuk kamu yang sedang duduk tepat di depanku sehingga aku harus waspada kalau kalau kamu menengok ke arahku.
Sebenarnya surat yang sedang kamu baca ini mau aku kirim tepat pada hari Jumat lalu. Heeh, ceritanya mau beromantis-ria kamu dapat surat dari pacar pas Valentine gitu. Tapi kemudian aku pikir dan ngebayangin kamu pasti bilang "Apaan sik kamu. Pake ngirim surat segala. Pasti ada maunya ini mah". Maka dipending saja deh ngirimnya biar ngga kentara banget ada maunya. Gitu. He he he.
Sebenarnya agak menyebalkan loh ketika kamu bisa menebak dengan tepat apa yang sedang aku pikirkan dan apa yang ingin aku utarakan. Apa memang aku orangnya gampang ditebak yah? Masa sih? Ah, yang bener akh!
Aku masih ngga percaya loh kita ketemu hampir tiap hari sekarang. Masih agak jetlag. Resolusi kamu tahun 2013 kemarin akhirnya tercapai juga yah, pindah ke Bandung. Terus terang aku terkejut saat mendengar keputusan final kamu. Meninggalkan apa yang telah kamu capai untuk memulai sesuatu yang baru di kota yang (masih) asing. Ada kegembiraan di hatiku, akhirnya kita keluar dari LDRUnite. He he he.
Tapi, selalu ada tapi yah? Iya. Mengapa kabar baik selalu diiringi dengan kabar buruk? Mengapa tidak bisa membiarkan kabar baik datang sendiri dan menghilanglah segala yang buruk. Setiap keputusan itu pasti mengandung resiko dan kamu harus siap dengan segala macam resiko yang akan atau telah muncul.
Melalui surat ini -yang dari tadi kamu tanyain terus ngirim buat siapa lagi sekarang?- aku cuma mau bilang selamat datang di Kota Bandung. Jangan jadikan aku prioritas atas keputusan kepindahanmu tapi jadikan sebagai langkah awal untuk memulai sesuatu yang lebih besar, hidup baru. Pertahankan terus semangatmu yah. Dan jangan hiraukan omelan-kicauan-bawelan-dumelan-ocehanku tempo hari, mungkin itu disebabkan frekuensi bertemu kita yang keseringan. Biasanya sebulan sekali ini hampir tiap hari kecuali minggu, soalnya kalau libur tutup. #DikateToko
Oh iya, sebelum kuakhiri surat yang bukan cinta ini, aku mau bilang terima kasih banyak karena entah kamu menyadarinya atau tidak kamu telah menjadi sumber terbesar inspirasiku dalam membuat cerpen. Masih ingat saat kita diskusi lagu-lagunya Pearl Jam, kamu minta aku bikin cerpen yang judulnya Black tapi aku malah lebih tertarik dengan Jeremy. Ketika kita sedang berusaha saling mengenal pribadi masing-masing, hasil chat di YM yang tak karuan itu melahirkan Percakapan Penuh Grgrgr. Saat rindu terobati melalui chatting rutin aku menuliskan Selagi Kau Terlelap sebagai penawar rindu. Pertemuan demi pertemuan membuka kedudulan kita masing-masing menjadikan Wanita Dudul Terindah, membuka pikiran kita tentang arti dari Sepasang Kekasih Yang Kesepian, serta hal-hal yang sering kita alami seperti Basah. Kemudian diakhiri dengan Karena Kedai Ini. Itu semua adalah cerpen yang kubuat dengan racikan bumbu hubungan kita. Kamu sadar ngga? Coba deh nanti kalau ada waktu luang kamu baca lagi satu-satu yah. Sekedar menapak tilas hubungan kita, mengembalikan rasa yang agaknya mulai menghambar, mengenal lebih dekat tokoh-tokoh di dalamnya. Selamat Siang My Minke.
Your Eva.
this is sweet!
ReplyDeleteish, harusnya di tiap judul cerpennya itu kamu kasih link dong, biar bisa langsung nyambung ke cerpennnya #TukangKomenBanyakKomentar
titip salam buat Minke, ya! :)
Siapa aku sweet? Akhh kamu Onty bisa aja deh. :P
DeleteHemmppp itu hemmpp itu udah kok. :D
Iya, nanti disampaikan salamnya ketika dia baca suratnya ini.
Widiiiiiih... Makasih suratnya ya... mesem-mesem-nya susah berhenti nih, hehe...
ReplyDeleteSalam balik ya Onty Vanda :D
Coba lihat?
Deleteaih, senangnya keluar dari LDRUnite. :')
ReplyDeleteIya he he he :D
Delete