25 October 2011

Topeng Seorang Monyet

Pagi ini, seperti biasa aku bangun penuh semangat.
Bersiap mencari nafkah.
Telat sedikit rejeki dipatok ayam.
Tanpa mandi dan sarapan layak aku segera beranjak.
Menuju lampu merah dimana mobil dan motor berjejalan.
Telat sedikit maka jalanan akan lenggang.
Tidak ada makanan.
Hanya cambuk.

Gendang mulai ditabuh.
Musik mengalun.
Lampu berubah merah.
Inilah saatnya aku beraksi.
Tak lupa kukenakan topeng kejayaan.

Gambar di sini

Melakukan aksi akrobatik.
Pembalap pun kalah melihat aksiku.
Bergaya elegan bak model di catwalk.
Atau sekedar belanja ke pasar.
Tak lupa memohon doa restu pada Yang Maha Kuasa.

Sebelum lampu berubah hijau.
Sebaiknya aku sudahi dan meminta apa yang patut aku dapatkan.
Hari semakin siang.
Sebaiknya aku beristirahat sebelum sore memanggil.
Aku lepaskan topeng.

Gambar dari sini

Berjalan pulang. Berharap
Menanti pisang segar dalam perjalanan.
Atau cambuk pelampiasan rasa lapar.

Gambar dari sini

***

23 October 2011

Selepas Hujan

Siang ini hujan turun
Selepas hujan sang mentari terbit
Pelangi menjadi hiasan semesta
Potret alam!


Malam ini hujan turun, lagi
Rinai hujan membasuh rerumputan kering
Gemerisik dedaunan atas rintikan hujan
Suara alam!


Pagi ini langit cerah
Tercium harum embun dedaunan
Kuncup yang memekar
Rumput lembab yang saru warnanya
Hijau yang mendamaikan
Pagi yang mempesona
Keindahan alam!

Gambar dari sini



21 October 2011

Happy Birthday to you, Mom ...

She always there
Even I don’t see her
She always listens
Even I don’t talk with her
She always knew
Before, I say any words.

She lifts my life with her own way
She is like the walking sunshine
Always lightening my sorrow lif

What you have given to me
I could be able to repay it.

So … I just wanna say thank you for this amazed life
A lot of pray for your health, wealth, and happiness, mom.

Now, please blow the candle!


Then cut the cake
Happy birthday to you, mom …




211011

04 October 2011

Kemana Malam SunyiKu

Menanti malam yang tak kunjung sepi.
Saat malam – malam mencekam telah datang.
Hening, tiada suara yang berani memecahkan keheningan.
Saat itulah aku bersyukur padaMu.
Betapa Engkau telah menjaga siangku yang teramat bising.

Malam yang sepi, hening ...
Hingga kau sanggup mendengar alam.
Desahan angin malam yang menggesek dedaunan.
Sungguh indah. Sungguh syahdu.
Hingga kau kepakan sayap burung penghuni malam yang mencari mangsa.
Sunggu tajam. Sungguh mencekam.
Hingga kau mendengar jangkrik yang bernyanyi riang menyambut malam.
Sungguh merdu. Sungguh mempesona.
Dengarlah suara alam ...
Apakah kau ikut mendengarkan?
Buka telingamu lebar – lebar, sang alam telah bernyanyi di kesunyian malam.

Namun, alam telah direnggut olehku.
Alam tak menampakkan dirinya lagi. Malu? Atau takut?
KARENA DENGKURANMU TELAH MENGUSIR MALAMKU.
NGROKKKK NGROOOKKK NGGROOOK

Gambar dari sini

Kisah Pejantan Tangguh




Kali ini saya ingin menceritakan ulang sebuah kisah tentang bagaimana seorang pria berjuang dan berkorban demi cinta, maka dari itu saya menyebutnya pria itu dengan sebutan pejantan tangguh.

Cerita di awali saat hari penuh dengan bintang–bintang bertaburan di kepala (baca: Brief).
Melumerkan kepala yang berdenyut dengan kuah baso panas berkaldu adalah pilihan yang cocok.

Menikmati gurihnya kuah baso dan kenyalnya baso, cerita pun mengalir pada jaman masih duduk di bangku sekolah dulu.
Bagaimana mungkin seorang pria bisa mempunyai jiwa yang begitu besar sebesar badannya. (mengingat pejantan tangguh berbadan besar, saya menjadi bertanya - tanya apakah memang yang berbadan besar selalu mempunyai jiwa yang besar???)

Masa SMA adalah masa terindah (menurut beberapa orang) tetapi dia menghabiskan masa SMAnya hanya dengan mengejar seorang gadis (tiga tahun lamanya).
Memasuki dunia perkuliahan, kadang pikiran kita tiba–tiba dibukakan lalu bersikap menjadi (sok) dewasa.

Dia begitu mendambakan seorang gadis, hanya mendamba tanpa mampu berani untuk melangkah dan mendapatkannya. Tiga tahun masa pendekatan (waktu yang tidak sebentar) itu di laluinya dengan menarik napas dalam–dalam.

Entah mengapa dia mencintai wanita yang salah (wanita yang sudah mempunyai pasangan) dan entah mengapa yang kedua dia selalu mengantar wanita ini ke rumah pasangannya. Parahnya dia pernah meminjamkan motornya untuk wanita ini agar bisa jalan-jalan bersama pacarnya.

Singkat cerita mereka lulus dan wanita yang dikaguminya ini karena orang rantauan langsung pulang ke kampung halaman (sebenarnya kota bukan kampung). Hubungan dengan pasangannya pun kandas.

Entah mengapa yang ketiga akhirnya dia berani menyatakan cinta dan diterima. Selama setahun lamanya mereka membina hubungan jarak jauh.
Hubungan jarak jauh ini pasti banyak halangannya. Jangankan yang jarak jauh, yang jaraknya dekat (tetangga sebelah rumah) juga sering berantem kok. Tapi tak lama kemudian si wanita minta putus.
Tapi, setelah walaupun sudah putus mereka masih menjalin hubungan komunikasi dengan baik.
Dan betapa kaget, terkejut, terpukau, terheran ketika membuka email dari si wanita

From : wanitamu@yahoo.co.id
To : dia_pejantan_tangguh@yahoo.co.id
Subject : WEDDING INVITATION
Dear Friends,

We are pleased to invite you to share our joy and happiness, and we express our sincerest gratitude for your presence, blessings, and prayers...
Time : ….
Location : …..

Thank you,
Wanita-Pria



Undangannya untuk minggu depan! (saat dia baca emailnya waktu dulu)

Entah mengapa yang ke empat dia pun mengumpulkan keberanian untuk datang ke pernikahan si wanita dan menanyakan pertanyaan klise “KENAPA?”.

Hingga cerita ini di ceritakan ulang pun dia masih belum mendapatkan jawaban “KENAPA” dari si wanita. Ya sudahlah yah. TITIK. Tidak usah diperpanjang.


Si diia di mata saya adalah sosok pejantan tangguh! Mendekati wanita tiga tahun lamanya. Pacaran hanya setahun, lalu putus dan seminggu kemudian menerima undangan pernikahan. Setelah diperlakukan dengan demikian hebatnya dia pun masih dapat berjalan dengan gagah (well, it’s too much) melewati panggung pelaminan.

Sekarang dia sedang mengejar 1001 mimpi (dan pasti lambat laun akan tercapai) lalu berkasih–kasih dengan Bella Barrymore dech. Eh!



Dan beruntungnya saya …

Karena saya juga punya pejantan tangguh! (pesan sponsor)

Bukan! Saya bukan si wanita! Dan pejantan saya tentu bukan dia!

Nanti akan saya hadirkan cerita khusus tentang cerita pejantan tangguh versinya saya! Namun, hanya untuk saya seorang ……..