29 April 2016

Menaklukkan Puncak


Kukepalkan tangan, memantapkan hati
Melawan kelam dan dinginnya malam
Menelusuri setapak penuh belukar
Melangkah gontai namun pasti di atas bumi

Beratnya beban di pundak,
Berjalan tertatih, nafas tersengal
Menghimpit dan menjejal nafas
Tapi ke sanalah kami menuju

Tak akan terhenti langkah kami
Tak akan menyerah kami
Karna seberkas cahya di ufuk timur
Karna selembut embun pagi
adalah harapan
Di sanalah kami berdiri tegak
Menaklukan Puncak

Jalan Setapak Menuju Entah

26 April 2016

Perjalanan Menuju Wisuda


Wisuda ... wisuda ... yeaaayyy akhirnya di wisuda!!! Hore!

Wisuda juga yah akhirnya, sebuah momen yang sudah saya nantikan hampir setahun lalu. Wisuda saya maknai sebagai suatu perayaan dari puncak pencapaian rangkaian kegiatan masa studi. Tidak semua orang memiliki makna wisuda sekata dengan saya. Tapi, biarlah wong yang kuliah dan akhirnya diwisuda kan saya. He he he.

Hanya dua tahun memang masa studi pascasarjana, cukup singkat. Namun, banyak pengalaman yang saya petik dalam dua tahun terakhir. Mencoba mengemasnya dalam sebuah tulisan perjalanan menuju wisuda.



2013

Masa-masa matrikulasi seminggu penuh dan diakhiri dengan field trip ke Kawah Putih, Ciwidey. Field trip pertama dengan dua puluh orang asing :))



Outbound di Kawah Putih


Angkatan Pascasarjana 2013 (formasi lengkap)


Inilah kami, bergaya :D


Ciwidey

Matrikulasi selesai, tiba saatnya untuk duduk di bangku kuliah (lagi). Jadwal kuliah hanya dua hari dalam seminggu namun cukup padat dari pagi hingga sore cukup menyita banyak waktu. Perlahan mulai berguguran hingga akhirnya kami angkatan pascasarjana 2013 hanya berjumlah delapan belas orang yang saya tulis mengenai mereka di sini.


Setiap akhir semester, kampus mengadakan field trip. Akhir semester satu, kami field trip ke Pulau Dewata, Bali.
Perjalanan ke Bali memang bukan pengalaman pertama, akan tetapi selalu saja ada hal seru yang ditemui. 


Bali

Demi melihat lumba-lumba, sedari pagi buta kami sudah bersiap. Menaiki perahu kecil yang pas dengan ukuran pantat menuju tengah laut. Perjalanan memakan waktu hampir satu jam lebih, terombang-ambing di lautan lepas dan masih belum melihat penampakan hidung lumba-lumba. Kembali ke hotel tanpa hasil dan menyisakan pusing serta mual. Ah iya, sakin terlalu semangatnya mau lihat lumba-lumba lupa kalau saya mabuk laut. :P



Pulau Lovina, Bali

Bali

2014

Memasuki semestar dua banyak agenda pascasarjana, mulai dari menjadi panitia seminar, studi banding, dua kali field trip, dan pemilihan konsentrasi jurusan yang berakibat pada mulai menyusun latar belakang Bab I untuk tesis nanti. Huahahahaaahhahihihihuhuhuu...



Kuliah pertama di awal tahun 2014

Tour Filipina-Singapura menjadi destinasi field trip pascasarajana di akhir semester dua. Bodo amat mau kampungan juga tapi jujur ini adalah pengalaman pertama saya ke luar negeri. Hi hi hi. Jadi, dari awal semester saya sudah mempersiapkan bikin passport yang kebetulan entah mengapa repot banget dan tidak semudah yang orang-orang bilang. Ngga percaya, nih baca ini.

Rizal Park, Manila

Sebetulnya sensasi tour keluar negeri tidak begitu kentara oleh sebab Filipina begitu mirip dengan Indonesia. Ya, secara masih dalam satu golongan Asia Tenggara. Baik wajah penduduk lokalnya, kulinernya, dan bangunan perkotaaannya. Begitu familiar.

Salah satu jadwal tour kami, studi banding ke Imus Institute yang merupakan sekolah tinggi tertua di Filipina. 

File:Imusjf0564 07.JPG
Gerbang Imus Institute

Imus Institute, Manila

Sebagai negara bekas jajahan Spanyol maka tak heran jika hampir 80% penduduk Filipina beragama Katolik. Salah satu agenda city tour pascasarjana adalah mengunjungi Gereja-gereja Katolik di Manila. Katedral San Agustin adalah Gereja Katolik Roma tertua yang dibangun dari tahun 1571. Daya tarik dari gereja ini terletak dari bangunan arsitekturnya yang megah dan efek tiga dimensi pada langit-langitnya. Berada di dalam sana, tak henti-hentinya saya berdecak kagum melihat struktur bangunan, patung, lukisan, interiornya. Ah, sungguh menyejukkan hati.

Foto diambil dari sini

Gereja Katedral San Agustin, Manila

Fakta menarik mengenai Filipina adalah seorang The First Lady yang memiliki sekitar 3000 pasang sepatu. Imelda Marcos yang mendampingi suaminya menjabat sebagai Presiden Filipina dari 1965-1986. Ditengah pergolakan politik yang terjadi pada saat itu, keluarga Marcos meninggalkan sebagian barang-barang mewahnya termasuk koleksi sepatu Imelda. Dibawah pemerintahan yang sekarang berjalan, koleksi sepatu mantan Ibu Negara pun dipajang dan dijadikan museum sepatu di Istana Negara sebagai bagian dari daya tarik wisata Filipina


Museum Sepatu Imelda Marcos. Foto diambil dari sini
Di sela-sela (ngga terlalu) padatnya kuliah, kami sebagai mahasiswa pascasarjana diwajibkan untuk membuat acara seminar nasional. Ini salah satu foto panitianya. Mengenai acaranya sendiri maaf yah foto tiba-tiba hilang entah di mana.


Panitia Event Seminar
Menyusun suatu latar belakang nyatanya tidak semudah yang saya kira. Ini entah sudah berapa kali saya ngafe untuk mendapatkan ilham dan mengerjakan hasil revisian dari Bab I.


Thai Tea dan Bab I, Rumah Kopi
Menjelang akhir tahun, kami field trip lagi ke Pulau Belitung. Hi hi hi. Asyik, jalan-jalan lagi :)
Yang membuat saya amat sangat senang adalah karena Belitung merupakan tempat lokasi syuting dari Film Laskar Pelangi dan terdapat Museum Kata Andrea Hirata, salah satu penulis favorit.

Kami di Belitung

Beach Girls, Belitung

Belitung

Pantai Tanjung Tinggi, Lokasi Syuting Laskar Pelangi, Belitung

Museum Kata Andrea Hirata, Belitung

Replika Sekolah Dasar Film Laskar Pelangi, Belitung


Pengalaman yang sungguh luar biasa dapat melihat langsung lokasi Film Laskar Pelangi. Kebetulan memang saya suka membaca Novelnya dan melihat Filmnya. 
Tidak bisa dipungkiri memang boomingnya Film Laskar Pelangi mendongkrak popularitas Pulau Belitung. Sudah pada nonton Film Laskar Pelangi kan?
Keindahan dan pesona pemandangan pantai menarik banyak turis untuk datang ke Pulau Belitung. Dalam hal ekonomi sangat baik karena menaikkan pendapatan Pulau Belitung. Namun, dari sisi lingkungan dan infrastruktur, pemerintah daerah terlihat kewalahan dan belum siap menghadapi turis yang jumlahnya semakin membludak.



2015

Dari delapan belas orang ini, semester tiga kami dipisahkan lagi menjadi tiga jurusan. Jurusan Perhotelan dengan jumlah enam orang, Jurusan Travel hanya dua orang, dan sisanya sepuluh orang termasuk saya di Jurusan Pariwisata.

Lucunya, sepuluh orang anak jurusan pariwisata belum pernah masuk semuanya. Sampai suatu kali kami semua berkumpul dan layak untuk di dokumentasikan. :)


Absen Lengkap Jurusan Adp

Seleksi alam terus terjadi. Dari sepuluh orang jurusan pariwisata hanya empat orang yang berhasil mengejar dan maju sidang dan wisuda bulan Mei 2015 lalu. Ini adalah foto bersama sebagian dari mereka yang maju sidang duluan. Hahahaha, ini sepatu siapa saja yah? Lupa :D

Sepatu Jurusan Administrasi Pariwisata

Pengalaman yang tak kalah serunya adalah ketika harus mengambil data ke Gua Maria Farima Sawer Rahmat, kabupaten Kuningan. Walaupun alat mengukur data yang saya bawa seadanya namun cukup lah sebagai pelarian dari rutinitas di kota. Pemandangan desa dan iklim alam pengunungan membuat isi kepala seperti direstart ulang lagi. Pikiran dan badan segar kembali lumayan lah modal untuk membuat bahan tesis.

Gua Maria Fatima Sawer Rahmat, Kabupaten Kuningan



Sisa kami berenam yang masih berkutat dengan Bab IV mengenai pembahasan dan analisa data. Hanya tiga orang yang akhirnya dapat maju sidang di periode selanjutnya. Rizki Nurul (Teh Kiki) dan saya kemudian menyusul Rizky Aidina (Chiky) di periode berikutnya. Telat empat bulan dari jadwal yang seharusnya sempat membuat semangat menurun dan malas menyerang. Apa mau dikata, apa yang sudah dimulai harus diselesaikan. Lengkapnya ada di sini


Pembukaan Sidang Terbuka

Kami yang sedang di Sidang.
30 Juli 2015 tepatnya sidang tesis dilakukan. Idealnya revisi sidang diberi tenggat waktu satu-dua bulan. Dan nyatanya sampai akhir Desember kemarin saya belum sempat untuk merevisinya. Hingga dapat mandat langsung dari Pak Lingga, Ketua Program Pascasarjana untuk segera diselesaikan kalau tidak akan sidang ulang. Whuaaaa!!

Tapi akhirnya selesai sudah. Malah ijazah pun sudah boleh diambil sebelum wisuda berlangsung.


Master of Management in Tourism Certificate 
2016

Awal Maret lalu, saya mendapat surat pemberitahuan bahwa wisuda akan dilaksanakan pada hari kamis, 21 April. Horeee!!

Persiapan wisuda kali ini tidak seheboh wisuda sebelumnya mungkin karena sudah pernah merasakan euphoria wisuda. Dan seperti biasa make up artist langganan terpercaya dipegang oleh Nenci yang sudah tahu betul karakter muka dan inginnya saya seperti apa. Terima kasih loh Nene ikut sibuk bangun dari jam tiga subuh untuk merias saya. :*



Make Up Artist Langganan

Satu hal yang ingin saya ceritakan sebelum menutup tulisan adalah betapa panjang proses perjalanan menuju wisuda. Bahkan H-1 toga belum bisa diambil.
Saya bersama 675 wisudawan lainnya harus menunggu dari pagi hingga malam untuk mengambil toga yang notabenenya akan dipakai esok hari. Ujung-ujungnya toga baru bisa diambil jam 06.00 paginya. Buang waktu seharian untuk menunggu toga datang. Tidak bermaksud untuk menyalahkan pihak kampus maupun pihak ketiga yang ditunjuk tapi alangkah lebih baik jika memberi kepastian informasi yang jelas dan akurat mengenai ketersediaan toga.

Menunggu Toga Datang, 19.30 Pm 20 April

Ada bulir menumpuk di sudut mata ketika LO sedang mempersiapkan barisan Pascasarjana memasuki Dome, tempat wisuda dilaksanakan.

Sebelum memasuki Dome

Backdrop Video Maping 

Video Live Streaming 

Pak Anang dan Pak Arif

Tegang, haru membiru ketika nama dipanggil oleh MC. Kaki melangkah di atas panggung, menerima ijazah dari Pak Lingga sebagai Ketua Pascasarjana, bersalaman dengan Pak Anang selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata dan tangan Pak Arief Yahya, Menteri Pariwisata yang memindahkan tali topi toga. 
Luapan emosi, desahan nafas lega, ucapan syukur, tangis bahagia mengaung memenuhi seluruh ruangan bukan hanya keluar dari saya, orang tua saya, tetapi dari seluruh wisudawan dan orang tua yang hadir. 


Welfie dulu :D


Pascasarjana Jurusan Administrasi Pariwisata

Angkatan Gabungan 2012-2013-2014

My Graduation Day :)




It's my graduation day!

Perjalanan menuju wisuda selesai sudah. Tujuan saya untuk diwisuda sudah tercapai. Mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, Orang tua, Keluarga besar, dosen pembimbing Alm Pak Ben yang demikian sabarnya menunggu revisian saya, Pak Senen, dosen penguji yang amat perhatian Ibu Tyas dan Bu Beta, Bu Mega, para dosen dan staff Pascasarjana, Teman seangkatan Pascasarajana yang sudah melanglang buana mengejar cita, Nenci dan Icha yang setia menyediakan telinga, Age si pacar yang sempat wara-wiri mengantar mengejar tandatangan dosen, dan semuanya yang sudah membantu dalam doa dan dukungan. Terima kasih kalian semua hebat!

Berakhirnya perjalanan ini artinya saya harus memulai untuk sebuah perjalanan lainnya karena di mana ada awal selalu ada akhir begitu pun ketika sudah di akhir selalu ada awal yang baru. 


***