02 February 2014

Deru Abu As(bak)

Dear As yang selalu kucari,

Bagi sebagian orang, kamu hanyalah sebuah pajangan. Dijadikan pemanis di atas meja, disandingkan bersama aneka toples, tumpukan majalah, atau vas bunga. Dijadikan sebagai cadangan untuk tamu yang siapa tahu merokok. Parahnya dijadikan sebagai tong sampah. Nilai dan fungsimu berkurang di mata mereka yang benci asap rokok.

Tapi, percayalah di mataku kamu adalah sosok yang berharga. Sebagai orang yang cukup cinta kebersihan lingkungan, saat memasuki sebuah ruangan yang pertama aku cari tentu saja adalah dirimu. Agak terdengar aneh sih memang cinta lingkungan kok ngerokok. Hei, kebersihan kan bukan soal prihal merokok saja. Makanya setiap aku mau merokok, aku pasti mencari kamu dulu. Sebab aku pun tidak suka jika melihat abu rokok serta puntungnya berserakan. Dan betapa geramnya aku jika mereka (aliran no smoking) membuang bungkus permen, tissue, plastik, kertas, sedotan, ke dalam asbak. Asbak itu kan buat abu dan puntung rokok.

Sekarang ini gerakan anti merokok sedang gencar, sebagai perokok sangat amat aktif sekali tentu saja hal ini agak merisaukan. Tempat merokok semakin terbatas, di mana-mana tertera smoking by law. Merokok di sembarang tempat kena denda. Apa kabar yang buang sampah berkarung-karung ke sungai? Kemudian banjir, masuk tivi, salahin pemerintah, hih!
Walaupun memang ada ruangan khusus merokok, seperti di bandara. Kamu tahu tempatnya kaya apa? Kami – yang ngerokok di dalamnya- bagaikan ikan kecil di aquarium. Kecil nan sumpek. Kami pun saling rebutan kamu karena jumlahnya terbatas. Tak heran banyak abu bertebaran dan puntung menumpuk di setiap sudut. Betapa joroknya. Hei, kami itu perokok bukan orang yang terkena penyakit menular yang harus diasingkan dan disingkirkan.

Kami –apalagi aku- sebagai perokok juga (agak) sadar diri kali, tidak merokok di ruangan berAC, tidak merokok jika ada bayi, anak kecil, dan cinta lingkungan (tetep). Makanya kehadiran kamu itu penting banget buat aku, As(bak).

Yah, pokoknya gitu deh. Surat ini ditujukan untuk kamu sebagai bentuk kekecewaan kalau bertamu, tuan rumahnya ngga punya kamu, asbak.



Salam Asap Mengepul,

Perokok Aktif




4 comments:

  1. APIK!!!
    Ini boleh jadi dasar suratku besok ga? Aku pengen buat balasan ke surat ini gitu, hehehe. Boleh ga? ;)

    ReplyDelete
  2. Thank U Onty, Tentu saja boleh lah? Hemphhh jadi deg-deg-degan gini keknya surat pembalasan dari aliran no smoking. he he he. Ditunggu :D

    ReplyDelete
  3. Salam cinta,
    Perokok beradab yang perasaannya juga tersampaikan melalui postingan ini.

    :)))

    ReplyDelete