08 February 2014

Mulai Ngelantur

Hai there V,

Hempph, membaca suratmu Soal Percintaan kok rasanya kamu memandang cinta dari satu sudut saja. Ya setidaknya itu yang aku tangkap dari surat kilatmu. Oke, aku perlu tahu dulu siapa itu yang melakukan survey? Jangan-jangan hanya segelintir orang yang diputusin setelah pacaran lima tahun. Akan tetapi, perlu kuakui bahwa dalam suratmu ada benarnya juga. Sebagai (salah satu) pelaku yang menjalin hubungan hampir sebelas tahun, aku setuju bahwa pada akhirnya hubungan percintaan itu jadi sebuah kebiasaan. Apalagi faktor berada di satu kota yang sama. 

Kebiasaan yang sudah terbangun tidak serta merta membuat cinta itu menghilang. Ujungnya klise sih, kembali lagi kepada setiap individunya. Mau apa tidak mempertahankan gairah cinta yang ada. Bukannya mau sok bijak dan menasehati namun dengan saling mengenal kebiasaan masing-masing, kita jadi tahu bagaimana memperlakukan pasangan kita.

Contoh simple, ketika aku sedang kerja jarang banget pegang hp sampai habis baterai pun ngga sadar. Si pacar yang sudah tahu kebiasaanku ini pun mengerti jadi ngga marah-marah saat ngga bisa kontak atau saat aku ngga ngabarin. 

Tahu kebiasaan masing-masing ngga jamin hubungan bakal lancar kaya jalan tol. Jalan tol saja masih sering macet kok #lah. Melainkan saling mengerti kebiasaan dan perlu aku tambahkan kebutuhan masing-masing. Oke kita punya pacar terus bukan berarti setiap akhir pekan dihabiskan bersama si pacar kan? Kita juga butuh bersosialisasi dengan teman, relasi, klien. Belum lagi kerjaan kita jatuhnya di akhir pekan. Kalau LDR gimana? Intinya pandai bagi waktu deh #jawabanaman.

Dan aku sangat tidak setuju katanya cinta yang hidup adalah cinta yang tak sampai. Kisah cinta Romeo dan Juliet, Jack dan Rose Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri salah satu dari sekian banyak kisah cinta tragis sepanjang masa. Tapi pernah kah kamu menonton film The Notebook, 50 First Date, The Curious Case of Benjamin Button, The Vow dan masih banyak tapi (lagi-lagi) lupa judulnya. Itu bukti dari cinta yang hidup hingga ajal memisahkan. Lagipula itu semua kan kisah romantisme percintaan di dalam film. Jadi kita ini lagi ngomongin apa sih? #kemudianemosi.

Intinya, (harus ada kesimpulan) jalanin saja dulu hubungan yang terlah berlangsung kamu sama si pacar. Bukan maksud untuk "lihat nanti" tanpa memperhitungkan segala resiko tetapi untuk apa kamu memusingkan dan ketakutan akan sesuatu yang bahkan belum bisa kalian berdua bayangin. Satu lagi, aku yakin kalau kamu obrolin hal -ketakutanmu- itu sama si pacar, dia akan mengerti dan menenangkanmu bahwa semuanya baik-baik saja. "Ini kan bukan misi menyelamatkan dunia dari alien, Bu. Live long and prosper", ujar si pacarmu. He he he.

Vulcan salute,

Your Eva


1 comment: