29 November 2011

Selepas Pulang Kerja

Office Hour selama 8 jam (beberapa bahkan lebih dari 8 jam) kita bekerja di kantor. Penat, cape, lelah sudah pasti. Engga rasanya menemui Hari Senin dan selalu menunggu Jumat datang.

Bekerja selama 5 – 6 hari dalam seminggu apalagi kalau sudah di kejar – kejar dengan deadline yang mengharuskan lembur sudah pasti stress akan menyerang. Jika stress datang kita butuh hiburan.
Setidaknya melepas stress sejenak sebelum mulai bertempur kembali.


gambar dari sini

Ada beberapa tipe yang biasa dilakukan sebagian orang selepas pulang dari kantor, diantaranya:


gambar dari sini

1. Tipe kostan (single)
Tipe ini biasanya paling betah di kantor. Entah memang kerja lembur, numpang internet sekalian download ‘sesuatu’, atau sekedar ngobrol dengan satpam. Pulang kantor singgah dulu di kios langganan atau malah ngetem di kost-an temennya numpang mandi – makan sehingga sampai kostan tinggal tidur.

2. Tipe kostan (pasangan)
Tipe ini bahkan sebelum pulang kantor sudah merencanakan tempat makan yang akan mereka tuju. Menghabiskan waktu di mall, makan bareng, nonton, dan jalan – jalan. Kalau tanggal tua nungkrungnya dirumah c pacar atau di kost c pacar.

3. Tipe kostan (menikah)
Tipe ini lebih sering menghabiskan waktunya di kostan. Sampai kostan menunggu atau menelpon orang rumah, beres – beres kostan, dan ngobrol dengan seisi kostan. Tipe ini biasanya dijadikan semacam ibu suri (untuk perempuan). Nah, untuk pria belum dilakukan riset lebih lanjut.

4. Tipe rumah (single)
Tipe ini cocok sekali berteman dengan tipe 1 karena mereka saling melengkapi. Hehehe. Pulang kerja yah larinya ke kost teman. Biasanya tipe ini mensuplai aneka cemilan dan dvd.

5. Tipe rumah (pasangan)
Tipe ini juga ngga jauh beda ama tipe 2. Pulang kerja yah dinner bareng pacar. Untuk yang LDR (Long Distance Relationship) biasa sie buru – buru nyampe rumah dan online supaya bisa chatting dengan c pacar.

6. Tipe rumah (menikah)
Nah, tipe ini selalu menunggu jam pulang kantor segera berakhir karena pengen cepet pulang dan berkumpul dengan keluarga tercintah. Khususnya untuk pasangan yang baru menikah dan baru punya buah hati.
Kalau untuk yang sudah bertahun – tahun menikah ada yang beberapa langsung pulang kerumah, kadang bawa bungkusan makanan untuk istri/suami tercinta, kadang bawa mainan untuk sang buah hati.
Tetapi ada juga yang lanjut meeting di luar kota. Yang menjadi pertanyaan meetingnya sama siapa? Masalah ini masih harus di riset ulang. Hehehehe


gambar dari sini


Jadi, kalian termasuk tipe yang mana?

Btw, jangan tersinggung yah. Namanya juga riset iseng semata.




Terima kasih sudah mampir dan membaca.

24 November 2011

Menyambut Asus c Laptop Baru

Kemarin ini saya memutuskan untuk membeli laptop baru!

Laptop yang dulu pecah retak berantakan akibat ketiban plakat penghargaan saat lagi beres – beres kamar.
Hal ini (agak) sedikit membuat saya trauma untuk beres – beres kamar lagi!

Setelah mundar mandir ke warnet dan menghabiskan Rp. 10.000,- per harinya disertai keyboard yang kasat mata huruf – hurufnya.
Iyah, saya pada akhirnya memutusan untuk membelikan keyboard baru buat penjaga warnet.

Di pikir – pikir ngapain juga saya membelikan dia yang baru toh yang akan menggunakannya juga bukan cuman saya saja.

Ngecek tumpukan rupiah di buku tabungan ehmmmp baiklah, BESOK beli laptop satu saja!

Jujur saja saya bukan penggila gadget, bukan pula pengemar teknologi mutakhir, justru cenderung gaptek. Alhasil, saya (memaksa) sang kekasih untuk menemani mungkin lebih tepatnya mencarikan laptop itu. Hehehee.

Menentukan pilihan itu sulit sekali karena sekali lagi harus intip dompet, buat apa beli yang canggih tapi ngga makan sebulan? No no no big no no.

Selain itu perdebatan pun muncul, jujur (lagi) saya paling anti kalau harus keliling keluar masuk satu toko ke toko yang lain nya untuk memutuskan bahwa ini dia barang yang sesuai.

Sambil berpegangan tangan, sang kekasih terus memberi saya dukungan mental dan fisik tak lupa dengan berdoa. Urusan negosiasi pun saya serahkan sepenuhnya kepada dia. (jadi kalo ada yang salah kan tinggal salahin dia) - ini becanda lho!

Dengan budget ala kadar dan kriteria yang “semau gueh” pilihan jatuh pada ASUS.
Tak lupa modemnya dengan slogan ‘I hate slow’.

Menentukan jenis modem apa yang akan di beli juga membutuhkan perjuangan. Naik turun lantai.

Eh, tunggu beli laptop ajah asa tampak riweuh yah.

Yah namanya juga barang baru harus pamer.



Hehheheheee .... thank to sang kekasih Andry Utu Tulung ...

NB (ngga penting)
Ini tulisan pertama dengan laptop baru.
Bisa ganti keyboard pake HP ngga yah?

18 November 2011

Sebuah Kado Perpisahan

15 November 2009, 2tahun lalu. sepagian saya hanya berkutat di ruang meeting kantor. hari itu ada dua calon kandidat untuk bergabung di activation team yang harus saya seleksi..sebetulnya hampir semingguan saya sedang terus menyeleksi mana yang nyaman untuk tim saya dan saya pribadi. karena buat saya kenyamanan itu penting. total sudah 5 orang yang sudah saya interview.. dengan yang hari ini sudah tujuh; dan belum satupun yang sreg di hati..

boss besar memberikan “ultimatum” untuk segera memilih dari tujuh tersebut karena kebutuhan semakin mendesak dan juga mungkin dia kesel krn saya belum juga memberikan keputusan.. saya meminta waktu sampai besok. karena saya sedang menunggu 1orang lagi. CV nya saya terima di meja beberapa hari lalu, dan 16 November 2009, dia menyatakan ok untuk dateng.. “satu lagi ya mas, setelah besok, saya pasti sdh punya keputusan” janji saya..

and the day was come.. sekitar pukul 9pagi, seseorang itu datang.. “christina ya?” sapa saya kepadanya yg duduk di ruang tunggu “ayo kita mulai yuks” dan berdirilah dia dannn wooo she’s so tall.. berkemeja pink, berambut panjang, dan beranting2 panjang.. dan berpinggang kecil!! hmm terlalu perempuan gk ya buat dijadikan tim event, pikirku..

interview berjalan baik.. dia bagus dlm berbicara, tau cara menempatkan diri, dan aku menemukan sesuatu di dirinya;Christina itu tidak menyadari bahwa dia smart!

setelah interview, aku memberikan tugas.. 3 event yang dibuatnya dalam 15 menit cukup memukau.. tidak sekedar ide, dia pun memaparkan secara detail. and after that, i knew that i had a decision..

Christina, or akhirnya dia meminta untuk dipanggil Eva, bergabung dengan tim ku yang berisi 3 lelaki dan 1 perempuan saja.. dia memberi warna lain di kelompok kecil kami..berjalannya waktu, dia semakin bisa membaur dengan siapapun.. tanpa basa basi namun tau membatasi diri.. memperkenalkan eva pada pekerjaan2 itu mudah.. pertama, aku perkenalkan *or terjunkan* dia bersama Jured, our specialist outdoor.. gampangnya, aku minta eva untuk ditempa di lapangan.. dan aku, berutgas mematangkannya di sisi presentasi, negosiasi, detail dan sebagainya yg pada kenyataannya she knew everything best..

di awal tahun 2010, 5bulan menjelang terwujudnya keputusan saya, sedikit demi sedikit saya mengarahkan eva untuk lepas dr saya.. and seperti biasanya it works perfectly.. tentang hubungan dengan tim, eva dan dua lelaki lainnya sudah memiliki kedekatan yang luar bisa, begitu pun dengan semua orang kantor.. eva sudah tau ritme dan sdh tidak harus bertanya apa yang perlu dilakukannya.. dan yang terpenting, eva sudah bisa sgt nyaman menjadi dirinya sendiri *jadi preman maksudnya*

saat saya sudah tak berada di kantor, eva smakin luar biasa.. dari kabar yang dia ceritakan, dari kabar teman2 di kantor lama.. saya menjadi super bahagia..

dan hari ini *atau besok* *atau udah* anak ayamku telah sampai pada titik kelulusan.. terserah penilaian para dosen disana, tapi menurutku, dia lulus dengan baik..

dear anak ayamku, segeralah temui dunia! love you *menitikkan air mata* *emakemak lebay*

Tulisan Copas disini

14 November 2011

Jejak Terakhir yang Tertinggal

Awal Bulan November ini suasana kantor tidaklah lagi sama.

Seperti Black Eye Peas misalnya yang tiba – tiba mengundurkan diri dari dunia permusikan. Betapa kacau dunia permusikan kehilangan group musik hip hop yang selalu menguncang dunia lewat lagu – lagunya.

Awalnya mungkin seperti No Doubt ... musiknya sempat menguncang dunia. Lalu tiba – tiba hilang dan sekarang Gwen jadi solo karier.
Berjuta – juta fans sedih karena kehilangan idolanya. Namun, Gwen memutuskan untuk bersolo karier sampai sekarang.
Mungkin personil lainnya pun sudah disibukkan dengan aktivitasnya masing - masing.

Yah, selalu ada perpisahan dalam setiap pertemuan.

Perpisahan antar group band pasti terjadi. Semuanya tidak akan sama lagi.

Seperti kalian yang tidak kutemukan lagi duduk di meja kerja kalian masing - masing.

Perasaan saya mungkin sama dengan berjuta – juta fans No Doubt itu. Sedih karena harus berpisah dengan group band idolanya.

Well, bukan berarti saya ngefans dengan kalian .. hanya saja suasana kantor tidak lagi sama tanpa kehadiran kalian.

Adit, yang selalu tiba – tiba datang (bagaimana mungkin badan yang sebesar itu bisa tiba – tiba muncul tanpa bersuara) dan menyita perbekalan roti makan siang. Sekarang roti itu selalu ada bahkan sampai pulang kerja. Dia aman! Haknya tak lagi dirampas. Namun, semuanya itu tidaklah lagi sama. Untuk apa makanan yang tersisa? Lalu akhirnya berakhir di tempat sampah, bukan perutmu.


Phanie, yang selalu menyapaku di pagi, siang, sore, menjelang malam dengan suaranya yang (agak) mencicit jengkling cepreng gimana githu “evvvveeeeee” terkadang (amat sangat) menganggu tingkat konsentrasi dan kesadaran saya. Sekarang tak ada lagi sapaan yang menganggu konsentrasi. Namun tetap saja, justru saya malah kehilangan konsentasi. Kuping saya sudah terbiasa mendengar suaramu, celotehmu, bahkan curhatanmu yang tiada akhir. Afternoon session pun dibubarkan dan base camp sudah tergantikan dengan yang lain.


Rangga, yang selalu muka datar, tanpa ekspresi, dan sekalinya berekspresi hanya tampang marah, jutek, dengan kata – kata singkat, padat, dan datar penuh aura tanda seru. Ruangan desain sekarang lebih damai dan tentram tanpa raut muka datarnya. Namun, justru itu yang membuat ruangan desain dingin seperti tak berpenghuni.


Jovi, yang selalu pernampilan necis, yang membuat kehadirannya diketahui semua orang dengan bau parfumnya, yang selalu ribut karena rebutan telepon. Sekarang suasana lebih kondusif bagi sebagian hidung orang kantor. Saingan untuk merebut tahta telepon berkurang. Namun, tanpa ada persaingan semuanya terasa hambar seperti hidungku yang tak mencium bau menyengat pafrummu itu.


Entahlah kepergian kalian itu membawa dampak yang positif atau negatif bagi saya pribadi.

Yang jelas suasana kantor tidaklah lagi sama tanpa kehadiran kalian.
Seperti No doubt yang menghilang dari dunia musik.

Seperti yang kerap kali saya katakan bahwa setiap ada pertemuan selalu ada perpisahan.

Di tempat inilah saya dipertemukan dengan kalian-manusia-manusia-hebat-dalam-bidangnya. Dan di tempat ini pulalah kita berpisah.

This is it!

Ini adalah kata – kata perpisahan terakhir saya untuk mereka – mereka yang sudah lebih dahulu meninggalkan jejak di tempat ini.

Sengaja saya menuliskan kata – kata perpisahan untuk kalian di akhir.
Karena tidak akan ada lagi kata – kata perpisahan.

Ini yang terakhir! Saya simpan untuk kalian.

Melalui tulisan ini, saya pun akan mengakhirinya.

Ini adalah akhir saya di babak ini.

Sampai bertemu lagi di awal dengan babak yang lain, babak yang baru!



_The End_

13 November 2011

Bernostalgia di Potluck Cafe

Dulu saya menemukan tempat ini bersama teman – teman kampus saat akan menyaksikan pagelaran seni yang ditampilkan oleh Teater Sendal Jepit.
Awalnya sedikit tersasar karena muter - muter mencari jalan menuju ke sana dan setelah sampai pertunjukan pun sudah babak terakhir.


Tempat yang lumayan asyik untuk nongkrong, kopinya enak dan yang pasti cappuccinonya pekat.
Setelah mengetahui tempat ini dan gagal menonton pertunjukan itu, kami jadi sering menghabiskan waktu di sini. Hanya nongkrong sekedar ngopie, baca - baca novel bahkan kami sering mengadakan rapat - rapat kecil produksi pementasan dan tentu saja menjadi tempat ajang bercurhat-ria.

Bermalam – malam minggu saya habiskan waktu di sini. Hanya sendiri.

Well, secangkir cappuccino, sebuah novel, dan sebungkus rokok.
Mereka adalah teman yang ideal untuk menemani malam minggumu, pendamping dalam kesendirianmu.

Selepas kuliah, kami pun disibukkan dengan kesibukkan masing - masing. Pekerjaan.
Ada berbagai alasan yang membuat kami, saya khususnya tidak mampir ke tempat ini lagi. Mungkin karena sibuk atau kebetulan saya tidak sendiri saat malam minggu datang. Lagipula di Bandung ada banyak Coffee Shop yang ingin kuburu cappuccinonya.

Dan entah mengapa hari ini saya melangkah kembali ke tempat ini.

Bukan karena kesendirian di malam minggu, bukan untuk reuni dengan teman kampus, bukan karena alasan apa pun. Rindu mungkin. Sekedar bernostalgia mengingat masa - masa kuliah bersama teman - teman di tempat ini.

Di sinilah saya, duduk dengan pesanan yang sama, cappuccino.

Banyak yang berubah ternyata, sudah hampir dua tahun saya tidak ke sini.
Desain layout yang berubah, tata letak ruang, desain interiornya.
Dulu ada ruangan khusus, mini perpustakaan, ruangan yang penuh dengan rak berisi buku - buku dan novel.
Sekarang ruangan itu dirubah menjadi ruang meeting dengan meja kayu panjang, beberapa kursi, bahkan ada screen dan projectornya.
Pembatas ruang meetingnya bukan tembok melainkan rak buku yang dijadikan sekat.
Di area lain juga terdapat rak - rak buku yang di desain sedemikian rupa. Sangat Eye Catching. Beberapa pegawainya juga mukanya tidak saya kenali lagi, orang baru semua. Menurut kabar burung memang terjadi pergantian manajemen. Iyah, mungkin itulah penyebab mengapa ada perubahan di beberapa hal, khususnya desain layout ruangan.

Layaknya sebuah rumah yang direnovasi, penampilan luarnya berubah, tetapi tetap saja penghuninya adalah orang yang sama.

Seperti tempat ini ... perubahan - perubahan itu lantas tidak membuat "dalamnya" berubah. Menu yang dulu masih ada, malah ada beberapa menu baru; salah satunya pancake. Rasa Cappuccinonya tidak berubah, masih se-enak dulu saat saya mencicipinya. Buku - buku yang berderet rapi dan tentu saja jumlahnya semakin banyak.
Panggung kecil di belakang sana yang menghiasi taman belakang masih sama, masih ada.


Nostalgia yang menyenangkan ....

Sekedar info Potluck cafe ini ada di Jl. Haji Wahid No 31, Bandung.

Senang rasanya dapat bernostalgia kembali di tempat ini walau ada beberapa hal yang berubah tapi tetap tidak mengurangi esensial tempat ini.

Sudah pernah kah kalian mengunjungi tempat ini? Rasakan sendiri atmospherenya dan cappuccinonya, ada menu lainnya jika tidak suka kopi.

Atau hanya sekedar ingin mengisi acara di tempat ini. Ada panggung di sana yang akan menyambut penampilan kalian; perform musik, pementasan mini, atau bahkan launching buku/album.

Ehmpp, atau ada kah tempat yang sudah lama tidak kalian kunjungi?

Coba datang sesekali sendiri dan rasakan setiap sudut detail kenangannya.
Now, it's time for me and myself to enjoy this ...
Sepenggal novel karya Seno Gumira Ajidarma "Linguae", Sebungkus Rokok, dan tentu saja Secangkir Cappuccino .. ssluurrppp

My Last Trip Roadshow #Kuningan

Selamat Datang di Kota Kuningan



Setelah roadshow di Kota Cirebon kami menuju kota selanjutnya, Kota Kuningan.
Kota kecil yang masih asri. Udaranya lebih bersahabat, tidak sepanas Cirebon.
Di sepanjang jalan masih banyak pesawahan dan pepohonan.

Kebetulan Roadshow kali ini di adakan di SMKN 2 Kuningan, tepat di bawah kaki Gunung Ciremai. Sejuk dan asri itulah yang ada di benak saya.

Teringat beberapa tahun yang lalu, saya pernah menginjakkan kaki di Gunung itu, walaupun tidak mencapai puncak tapi pemandangan lembah edelweis tersimpan rapi di dalam sel-sel memori.

Talkshow berjalan dengan lancar, Pihak sekolah pun menyambut Tim kami dengan sangat antusias. Para siswa juga semangat mengikuti talkshow tentang betapa pentingnya vaksin.

Well, this is my last trip roadshow.
Pengalaman yang amat berharga menangani klien yang notabenenya adalah salah satu produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi saya dapat terlibat dalam roadshow ini. Kerjasama dengan tim yang solid.
Setiap cangkir kopi yang kami minum bersama di malam hari saat sebagian orang sudah terlelap oleh mimpi.
Kebersamaan dalam setiap hal yang tidak mungkin terlupakan dalam sekejap mata.
Semua tersimpan rapi di dalam sel - sel memori saya.

Roadshow terakhir ini semoga menjadi Roadshow yang sukses, setidaknya di mata klien.

Well this is it!
Time to say good bye.
No regret!
I already decided it.

Seperti yang saya kerap kali katakan bahwa setiap ada pertemuan selalu ada perpisahan.
Ini lah akhir dari pertemuan kita.

Sampai bertemu dengan awalnya saya nanti yang masih kasat mata tampaknya.

Well, once again, this roadshow ended in Kuningan City.

10 November 2011

My Last Trip Roadshow #Cirebon

Selamat Datang di Kota Cirebon


Kota Cirebon .. Di sinilah saya kembali bersama tim dalam rangka mengadakan event roadshow ke sekolah - sekolah untuk edukasi tentang pentingnya Vaksin. Kegiatan yang targetnya adalah anak SMA membuat kita jadi berasa gaul. Bergaul dengan anak-anak SMA seperti muda kembali. Melihat tingkah laku mereka seperti bercermin pada masa lalu.

Di Kota ini saya dipertemukan oleh nasi jambang yang terkenal. Sega Jamblang Ibu Nur yang konon sudah terkenal kemana - mana. Nah, kalo main - main ke Cirebon coba mampir kesini yah. Lokasi cukup strategis karena dekat Grage Mall (Mallnya orang Cirebon) lagipula tanya orang sekitar karena Ibu Nur ini memang terkenal tapi jangan lupa harus berdoa supaya Anda mendapat tempat duduk, karena warung nasi yang buka 24 jam ini selalu dipenuhi oleh pelanggan.



Kota yang panas ini sempat beberapa kali di guyur hujan namun tidak mengurangi tingkat kepanasannya. Di Kota inilah kami mengadakan talkshow edukasi ke SMAN 7 Cirebon. Kami di sambut dengan tangan terbuka oleh Pihak Sekolah.

Selama dalam perjalanan (bahkan sebelum pergi pun) saya merasakan hal yang luar biasa dalam event kali ini. Antara Rasa senang dan sedih yang bercampur aduk.

Karena ini adalah event terakhir saya ...
Saya benar - benar merasakan proses setiap detailnya karena tidak mau kehilangan satu momen pun.

Well, sampai sini dulu yah.
Mau siap - siap untuk roadshow ke Kuningan.