27 February 2014

Jam Malam

Hai V,

He he he, ya begitulah kelakuanku kalau sudah lihat varian sepatu, model lucu, enak dan nyaman dipakai, ditambah ada embel-embel sale pasti langsung bungkus bawa pulang! Dan agaknya aku lebih suka belanja sepatu sendirian deh. Ngga ada interupsi dari pihak lain. Hihihi. Duh, kamu merhatiin ngga flat shoes warna beige itu memohon-mohon untuk ikut dibawa pulang jugaaaakkkkk aaaakkkhhhh.

Surat sepatu kaca kamu bikin aku tambah ngiler aja pengen beli sepatu model kaya begitu tapi tentu saja bukan dari bahan kaca beneran. Selain harganya mahal, perawatannya juga harus apik, terus terus nanti jadi labu deh kalau jam dua belas malam belum pulang.

Nah, ini nih Bandung beberapa minggu terakhir jadi berasa Kota Mati deh. Kemarin aku pulang dari rumah kamu hemp jam sepuluhan yah gila jalanan sunyi senyap sepi mencekam belum lagi angin malam menusuk nusuk sanu bari. Entah sejak kapan Bandung mulai memberlakukan jam malam, aku ngga terlalu ngikutin tapi efeknya baru kerasa banget kemarin. Pedagang kaki lima juga sudah diurus sama Kang Ridwan sehingga menambah kesan jalanan lenggang. Gelap pekat dan sunyi membuat bulu kuduk meremang.

Di satu sisi tujuannya ada peraturan ini jalanan semakin aman sebab di beberapa titik ada mobil patroli yang mobile. Kriminalitas di jalanan seperti penjambretan, geng motor rasanya akan semakin berkurang walaupun belum ada data statistik yang bisa dipertanggungjawabkan. Atau akunya aja yang malas nyari.

Namun, di sisi stakeholder (penjual jasa) dengan berlakunya jam malam mereka mengalami penurunan penjualan. Biasa last order jam satu pagi jadi jam sebelas malam. Hilang tiga jam, kalau mereka dalam satu jam bisa dapat minimal dua orang dengan pemesanan dua ratus ribu yah hitung saja sendiri totalnya berapa malas aja gue itungin incomenya orang lain. Hih!

Itu baru di bidang jasa tata boganya saja loh! Dago Pakar sekarang jadi salah satu daerah tujuan wisata, wisata malam menegangkan setelah Dunia Lain, Bukan Dunia Lain, Masih Dunia Lain, Aneka Dunia Lain, dan Dunia Lain-Lainnya naik terus ratingnya. Heran nyari "mahluk" kok disebut berwisata?

Sudah yah, sampai bertemu lagi di rumah kamu. Ini dosennya cemburu gegara aku lebih merhatiin menatap layar laptop daripada merhatiin beliau. Bye!

Salam Curi-Curi Nulis Surat di Jam Kuliah,

Eva


4 comments: