30 July 2013

Puasa Day#20 : Mie Reman

Ada berita menggembirakan bagi keluarga kami. Saya dilamar? Tentu saja bukan walaupun amat sangat mengharapkannya. #KodeBangetLohIni. Masih ingat postingan Puasa Day#3 : Es Buah? Coba diingat dulu di sini.
Malas ngeklik yah? Ya udah saya ceritain sekilas aja yah. Intinya adik saya lagi sibuk nyari tempat kuliah, udah tes sih di UGM tapi hasilnya belum keluar juga, sembelit kali. Makanya nyari alternatif ke Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB, dikenal juga sebagai Nhi). Hasilnya udah keluar tuh dan dia keterima di sana. Bentar elap air mata dulu. Terharu.

Awalnya dia bercita-cita jadi seorang Ahli Gizi dengan mendaftar ke UGM jurusan Biologi. Akhirnya banting setir ke STPB jurusan tata letak hidangan. Engga jauh-jauh dari makanan juga sik, ya kali! 
Nah, siang tadi kami; saya, Adik saya, dan Mama saya ke sana untuk ngurus administrasinya. Kenapa Mama ikut segala? "Pengin lihat kampusnya kaya apa, emangnya Mama engga boleh ikut? Hah Hah Hah", ucap beliau. Daripada panjang urusannya ya udah kami angkutlah Si Mama.

Segala tetek bengek urusan registrasi, administrasi, hingga pengukuran seragam pun dilakukan sampai hampir beres. Tinggal edukasi persiapan masuk kuliahnya yang belum karena di sana ternyata engga ada ospek dan Adik saya belum bisa ikutan sebab rambutnya gondrong, berjambang, kumisan dan ada jenggotnya pula. (Jangan dibayangin plis udah pokoknya engga usah!).
Alhasil harus balik lagi ke sana besok. Dan iya, sudah sepantasnya sebagai Kakak yang baik saya pun akan mengantarkan dia lagi. Bukan! Bukan sebab dia engga mandiri hanya saja titah Ibu Negara (baca: Mama) demikian adanya.

"Mah, harus potong rambut dulu. Engga boleh masuk kalo engga rapi." lapor Oki.
"Kak, di sekitar ini salon di mana yah?" tanya Mama.
"Engga tau. Emang masih keburu gitu? Engga bisa besok aja yah?" ujar Saya.
"Engga! Harus hari ini, Kak!" kata Oki.
"Ini udah jam tiga, tutupnya kan jam empat! Kamu udah tanya belum kalo besok bisa engga?" tanya Saya.
"Iya, kamu udah tanya belum?" samber Mama.
"Belum ..." aku Oki.
"YA TANYALAH!!!" jawab Saya santai.
"IYA, KAMU TEH TANYA DULU KALO ENGGA NGERTI. MALU BERTANYA SESAT DIJALAN!" jawab Mama lebih santai.
"Bisa kok besok juga." lapor Oki setelah bertanya.
"Tuh Kan! Makanya kalo apa-apa itu tanya dulu (and the bla and the bla) pulang ke rumah langsung potong rambutnya. Besok ke sini lagi sama Kakak!" Mama bertitah.
"Iyaaa ... " sahut kami berdua setelah saling pandang beberapa detik.
"Kalian lapar engga?" tanya Mama.
"Enggaaa ... " jawab Saya.
"Iyaaaa ..." jawab Oki.
"Mama pengin makan ramen."
"...."

Perjalanan pulang masih lama dan panjang, akan menghadapi bermacet-macet ria menjelang buka puasa. Lebih aman mereka di kasih makan dulu agar saya dapat menyetir dengan nyaman. Jangan macam-macam sama orang yang lapar khususnya Mama saya. Dibawalah ke kedai makan namanya Mie Reman sesuai kepribadian eh request. Ha!

Mie Ramen Reman DU

Mie reman ini ada banyak tingkatan level pedasnya. Tinggal pilih sesuai tingkat kepremanan kamu. #lah.
Setelah spaghetti dibilang mie ayamnya orang bule, kali ini mie ramen dibilang mie ayamnya orang jepang. Ah, dasar Mama. :D

***

2 comments:

  1. mau cerita apa pun, ujungnya teteup.. makaaan..
    eva kereeen.. apa-apa dijadiin makanaan.. *eh?* *lah?*

    ReplyDelete
  2. Terlihat sekali yah tukang makannya (00)7
    He he he, cini tiyum :* (haus pujian)

    ReplyDelete