Sabtu yang agak mendung ini harusnya enggak boleh dibawa jadi melow. Saatnya untuk bersih-bersih kamar. Itulah yang tengah saya lakukan pagi tadi, membuat hari lebih berarti dan diri menjadi berguna. Baru juga mengelap beberapa barang koleksi ada bbm masuk. Tumben banget sepagi *lirik jam 09.30* ini ada yang bbm.
Icha : dun dun dun
Eva : dooo dooo doooo
Icha : sibuk
Icha : ?
Eva : ndaaaakkk
Icha : yuk kita bersua
Eva : hayuk
Icha : ini udah di Gatsu, mau ketemu di mana?
Icha : BSM?
Eva : hek! sekarang juga? saat ini juga?
Icha : :D
Icha : abis meeting ga tau mau ke mana lagi
Eva : yo wes akoh mandi dulu
Belang deh barang-barang saya, yang lain sudah kinclong eh sisanya masih berdebu karena saya langsung beranjak mandi menemui Icha, sahabat saya yang luntang-lantung di mall yang konon terbesar se apa gitu lupa yang ... banyak banget kata "yang"nya yah? Iya.
Bersualah saya dengannya, jalan-jalan mengitari toko demi toko demi memuaskan lapar mata. Mengitari secara harafiah dan hurufiah, bahkan menengok ke dalam etalasepun enggak. Maklum, bukan anak emol. Eh iya, saya sempat membeli dua buku : Kukila dan Jakarta Bandung Jogja. Bagus loh bukunya cerita tentang tiga kota (udah keliatan kan dari judulnya juga) #SekalianPromosi. :D
Ketika akan melangkahkan kaki menuju parkiran motor, hujan pun turun! Duh, suasana Bandung sore hari di kala hujan itu memang paling romantis ditemani secangkir cappuccino.
Gimana? Apanya yang gimana? Ngapuccino dulu? Sekarang? Enggak puasa? Alhamdulilah enggak ajalah yah. Demi cappuccino? Udah sebulan enggak ngapuccino, gimana? Sekarang? Kan hujan! Enak tuh ngapuccino, belum nyoba di cafe itu. Sekarang? Tahun depan! Gimana? Gimana? Gimana? Terserah.
Hujan selalu punya romantisme, yah setidaknya bagi saya pribadi yang penyuka hujan sekaligus cappuccino. Menikmati secangkir cappuccino hangat di kala hujan itu rasanya seperti yah bahagia itu sederhana. Puasanya besok lagi dilanjutin enggak apa-apa kan yah? Iya. Godaan oh godaan.
Cappuccino People's Kitchen |
Menghabiskan secangkir cappuccino dengan dalih menunggu hujan reda sambil ngobrol ngalor-ngidul bersama sahabat itu rasanya yah seperti yang sudah saya katakan tadi di awal, bahagia itu sederhana.
Baru hari keempat udah banyak aja yah godaannya. #alasansemata #sukasukakukan #hehehe.
Kapan yah saya bisa full puasanya sama kaya kalian? #persoalan.
Mungkin, nanti! Pada waktunya. (00)9
***
wah. saya juga sangat menyukai cappucino! bahagia yang sederhana. like! ;)
ReplyDeleteIya, menikmati cappuccino itu memang bahagia yang sederhana. Terima kasih sudah mampir :D
ReplyDelete