Siang tadi dapat kabar gembira dari pacar bahwa akhirnya jatah liburnya dia di acc juga setelah masa penantian hampir dua minggu. Itu perusahaan apa gebetan kok bisanya PHPin orang #Eh. (hip hip hooray dulu). Maklum, bekerja di perusahaan retail memang susah banget dapatin hak untuk libur. Ulang, hak libur! (hip hip hooray lagi akh).
Kemudian tersadar, kalau si pacar datang artinya kami akan benar-benar menjalankan puasa bareng dong! *panik*. Sudah mencoba untuk puasa sampai hari keenam ini dan masih gagal aja bertahan sampai waktunya buka. Apa jangan-jangan kedatangan si pacar ini dalam rangka menindaklanjuti, mengecek kebenaran adanya saya berpuasa selama ini. *tambah panik*.
Untuk mengenyahkan rasa lapar dan pengin ngemil, seharian ini saya berdiam duduk aja di kamar. Ada keuntungan juga punya kamar di atas, membuat malas naik-turun tangga, serta mencegah kaki melangkah ke meja makan. Ngubek-ngubek laptop cari film yang belum ditonton dalam folder "Movie". Cara jitu mengusir pikiran jauh dari makanan yah dengan nonton film, menurut saya. Iya kan? Iya.
Nemu judul : OMG - Oh My God! Asing, kayaknya belum pernah nonton nih. Tadinya agak underestimate karena pas dibuka ternyata Film India, broh! Ulang, FILM INDIA!!! Terus hening, berpikir, enggak mungkin tuh film india dicopy ke laptop gw kalo enggak ada somethingnya. It must be good!.
Gambar dari Gugel |
Film ini bercerita tentang seorang lelaki, Kanji yang tidak percaya pada dewa-dewi (backgroundnya agama Hindu kan film India), seorang Ateis. Sampai akhirnya dia mendapat semacam kutukan, mengalami kerugian dan kesialan terus menerus. Toko antik miliknya yang menjual patung dewa-dewi (ironis memang) hancur akibat gempa. Anehnya, hanya toko dia saja yang hancur, toko-toko lain yang lebih kecil dan rapuh masih berdiri tegak. Dan, sayangnya pihak asuransi tidak mau ganti rugi karena polisnya khusus untuk kebakaran, kecurian, dan hal lainnya yang disebabkan oleh manusia. Gempa dan tsunami tidak termasuk karena itu disebabkan oleh Tuhan bukan manusia, "Acts of God" mereka bilang.
Berawal dari situlah, dia menuntut Tuhan ke pengadilan.
Rumahnya digadaikan dengan paksa, dirusak oleh warga sekitar. Istri dan anak-anak meninggalkannya karena takut amarah warga sekitar yang ingin menghabisi Kanji. Semua orang ingin Kanji menghentikan aksinya menggugat Tuhan tapi Kanji percaya bahwa apa yang dia lakukan adalah benar. Jika Tuhan memang benar ada dan nyata maka Ia akan menunjukkan batang hidungnya di persidangan.
Terdengar ehm terbaca impossible, nekad, murtad, jahat, berdosa, terkutuk, apa deh you named it!
Tapi kalau kamu menonton dari awal sampai akhir, kamu akan tahu pesan apa sih sebenarnya yang ingin disampaikan dalam film ini.
Cuplikan dialog saat persidangan Kanji dan Siddheswar, pendeta Hindu;
Kanji : Berapa luas area kuilmu?
Siddheswar : 22 hektar, ada 320 patung Dewa dan terdiri dari 322 kuil Dewa kecil.
Kanji : Artinya ada sebuah mall perbelanjaan Dewa yang lengkap di dalamnya.
Siddheswar : Ada 142 pendeta yang melayani Dewa dalam semua kuil-kuil itu.
Kanji : Apakah Anda tahu ada berapa banyak pengemis di luar kuil Anda? Pengemis yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam kuil walau panas terik dan hujan badai!
Kisah selanjutnya silakan beli DVD bajakannya atau download filmnya. Bukan duta anti pembajakan wong saya juga dapat filmnya ngopi dari temen. :D
Saat asyik nonton sambil ngemil roti (padahal tujuan nonton kan mau menghindari dari ngemil yah? Iya, salah saya, salah saya!) ada BBM masuk dari pacar, #KeselekRoti
Pacar : Bisnya udah datang, pergi sekarang yah!
Eva : Hah? Sekarang? Eh Oh, iya hati-hati di jalan. Jangan lupa bawa oleh-oleh sekarung.
Pacar : Udah.
Eva : Hah? Seriusan? Bawa apa emang?
Pacar : Bawa kangen sekarung.
Eva : (:*)
Pacar : Hek! Puasa, belum buka!!!
Eva : .... (--")
Pacar mau datang! Udah di jalan, Oh My God! (terselip panik dalam kegembiraan)
***
hahahahak.
ReplyDeleteterus, pas udah ketemu pacar, nonton ulang filmnya?
hahahaa, masih belum tau. BISA JADI!!!
ReplyDeleteMana? Mana janjimu buat kasih film ini? Hiks :(
ReplyDeleteJanji yang mana yah? *celingukan*
ReplyDelete