Sudah kubilang bahwa aku tak sanggup jika menjalani hubungan
seperti ini, hubungan jarak jauh. Walaupun Bandung dan Jakarta dapat ditempuh
dalam waktu dua-tiga jam, tetap saja kau tidak ada dalam keseharianku. Berapa kali
harus kukatakan, ini tidak akan berhasil!
Pagi. Sudah bangun, cantik? On the way ke kantor. At kantor,
jangan lupa sarapan! Siang. Selama Makan Siang. Huh, ngantuk! Kamu lagi apa,
cantik? Oke, saatnya pulang. At kostan, akhirnya. Nite cantik :*
Pesan-pesan singkat setiap harinya yang kau kirimkan untuk
aku. Selalu sama tiap jamnya. Bosan.
Aku menginginkan kehadiranmu, bukan sekedar alarm pengingat
untuk makan. Tanpa pesanmu juga aku akan makan jika perutku meminta.
Enam bulan berlalu dan kau semakin disibukkan dengan
pekerjaanmu. Pesanmu tidak sesering dulu lagi, semakin jarang pulang ke Bandung,
seminggu sekali yang berubah menjadi sebulan sekali hingga akhirnya hilang
tanpa kabar.
Bel berbunyi. Pukul 00.00
“Surpriseeeeeeeeeee .....” tiba-tiba sahabatku sudah ada di
depan rumah membawa kue dan lilin ulang tahun.
“Happy birthday to you dear ....” serentak mereka bernyanyi
bersama-sama, aku memandangi mereka satu persatu dengan mata berkaca-kaca.
“Ayo, say ditiup lilinnya keburu meleleh!”
“Make a wish dulu dong!”
Aku berjalan mendekati kue yang masih dipegang sahabatku. Kupejamkan
mata, kupanjatkan doa, ‘Tuhan, terima kasih atas umur yang telah Kau tambahkan.
Sampaikan rinduku untuknya, agar hati kami selalu berdekatan. Amin’
Kutiup semua lilin yang berjumlah dua puluh lima dengan satu
tarikan napas. Separuh kue sudah habis. Malam tergantikan dengan secercah
mentari. Sahabatku tertidur pulas di ranjang setelah semalam suntuk bergosip. Kubuka
jendela, menikmati udara pagi.
Bel berbunyi. Pukul 06.00
Kubuka pintu, tidak ada siapa pun, tepat di bawah pintu ada satu
kotak kayu berbentuk hati.
Kubuka perlahan kotak.
Sebuah hati yang masih berdetak, ada secarik kertas di
dalam,
Pesan ini akan tiba padamu
Entah dengan cara apa dan bagaimana
Bahasa yang kutahu kini hanya sebuah perasaan
Pesan singkat dari sebuah hati
Aku memandangimu
Tanpa perlu tatapan
Aku mendengarmu
Tanpa perlu tahu
Aku menemuimu
Tanpa perlu hadir
Aku merasakanmu
Tanpa perlu sentuhan
Aku Mencintaimu
Tanpa perlu kata
Selamat Ulang Tahun, Cantik!
Kupersembahkan hatiku yang berdetak ini sebagai hadiah
ulang tahunmu.
With love.
***
Gambar dari sini
No comments:
Post a Comment