12 January 2012

Tik Tik Tik ... (Dilema Freelancer)

Tik tik tik

Jemari mulai menari lagi di atas keyboard, melirik ke arah jam dan sudah menunjukkan pukul 04.56.

Sudah lama sekali rasanya tidak menulis sesuatu, pikiran menjadi tumpul ngga pernah di asah, jarang sekali digunakan akhir – akhir ini.
Melirik lagi ke arah jam, sebentar lagi matahari berkokok dan mata masih segar menantang. Dulu sie jam segini sudah terbuai mimpi ...



Bekerja sebagai freelancer mengubah total gaya hidupku dan perubahan yang paling kentara adalah jam tidur!

Jika dulu batas maksimal tidur jam 01.00 sekarang tidak ada batas waktu lagi untuk segera tidur. Batas maksimal harus bangun sebelum jam 08.00 sekarang sudah jam makan siang pun masih tergeletak di kasur dan baru turun dari kasur kalo lapar sudah menyerang.

Tidak perlu takut untuk bangun kesiangan dan mendapat bonus potongan gaji awal bulan. Karena sebagai freelancer tidak ada ikatan kontrak kerja, tidak ada office hours, tidak ada aturan seragam dan sepatu, tidak ada kebijakan atau pun peraturan perusahaan lainnya. Kerja yah kalau ada kerjaan saja.

Bidang freelancer ini sebenarnya sesuatu yang baru untuk saya karena sudah terbiasa bekerja kantoran hampir tiga tahun kebelakang.

Dulu saat profesi sebagai guru jam 06.00 harus sudah ada di sekolah. Mana ada guru datang terlambat setelah muridnya, kan? Apalagi di sekolah tempat saya mengajar dulu selalu diadakan doa bersama para guru jam 06.30 sebelum kegiatan mengajar dimulai jam 06.45.

Lalu pindah profesi menjadi EO agak sedikit leluasa, awalnya masuk kerja jam 08.00 dirubah menjadi 09.00 dengan konsekuensi pulang agak lebih larut. Namanya juga EO mengurus acaranya orang yang kadang di adakan di luar jam kantor, di hari libur.

Jam kantor mau tidak mau membuat jam tidur saya teratur karena ada rutinitas setiap harinya kecuali hari libur, itu pun kalo tidak ada event. Selain terbiasa oleh jam kantor, setiap bulannya pasti mendapat gaji di awal bulan. Terlepas dari potongan karena telat masuk kantor. Hehehe (terkenal miss telat sie dulu).

Nah, ini dilema sebagai freelancer terlepas tidak ada ikatan kerja, tidak ada jam kerja, tidak ada seragam, dan yang bikin (agak) senewennya adalah tidak ada pula gaji pokok yang akan kita terima setiap awal bulannya.

Kamu baru dapat “gaji” kalau ada project dan setelah project itu selesai, itu pun masih ditambah dengan kondisi jika kliennya bayar sesuai dengan termin waktu yang sudah disepakati. Hitungannya sie sama dengan 1x gaji setiap bulan, tapi kan belum tentu dalam satu bulan selalu ada project.

Yah, namanya juga baru meniti karier sebagai frelancer nie (aneh yah meniti karier kok sebagai freelancer apa yang dititi?), masih belum terbiasa dan belajar untuk beradaptasi, harus pintar – pintar menyiasati keuangan hingga datang project selanjutnya. Selain harus mampu memanage keuangan harus pintar – pintar juga mencari project ke sana ke sini. (yang mau kasih kerjaan boleh lah call or sms, LHO???)

Pekerjaan boleh lah ngga tetap setiap bulannya tapi pemasukan dan penghasilan datang dan lancar jaya setiap bulannya. Terkesan gampang yah ... namanya juga usaha. Dimana – mana juga orang pengennya kerja santai tapi duit mengalir terus kaya air. Hehehehee ...


Jadi intinya apa sie nie tulisan ... cuman buang waktu aja menunggu si kantuk datang sambil melepas rindu c jemari pada keyboard.

Tik tik tik

Jemari yang menari di atas keyboard.

Wah, ayamnya sudah berkokok.

Selamat pagi yang mau beraktivitas, semangat menjalani hari.

Saya undur diri *matiin laptop – matiin lampu – tarik selimut – dan terpejam*


Selamat Tidur ...

No comments:

Post a Comment