Dearest kalian,
Hari pertama menulis surat cinta ini aku tujukan khusus untuk kalian berdua. Entah sejak kapan aku begitu amat sangat menyukai sekaligus bergantung pada kalian. Kalian memang tak terpisahkan dan aku pun tak ingin memisahkan kalian.
Berada bersama kalian merupakan kebahagiaanku, bahagiaku kan sederhana! Dan kalian tahu pasti hal itu! Kita kan memang soulmate!
Melalui surat ini, aku mengucapkan terima kasih kepada kalian yang senantiasa selalu setia menemani di saat kondisi emosiku labil maupun stabil. Banyak orang mengaku mengerti tapi mereka tak cukup pengertian akan kebutuhanku pada kalian. Dalam kondisi apa pun kalian selalu hadir! Aku tak butuh kata-kata penghiburan atau pelukan hangat di kala emosi drop. Yang kubutuhkan adalah kehadiran. Diam namun ada. Ya itulah kalian!
Masih ingat kan saat aku harus tetap terjaga berhari-hari mengerjakan skripsi? Kalian ada di sana tanpa harus mengucapkan kata-kata penyemangat. Saat aku harus lembur kerja, kalian juga ada tanpa mengeluh dan merasa harus prihatin semata. Ketika aku berada bersama para sabahat bertukar kisah, kalian pun hadir tanpa cemburu. Waktu presentasiku berhasil memikat klien, kalian pun menjadi saksinya tanpa perlu mengucap kata pujian atau merasa bangga. Bahkan ketika asam lambung dan batuk menghadang, kalian tetap ada tanpa meminta perhatian! Kalian memang selalu setia. Belum pernah aku menemukan kesetiaan yang tanpa pamrih seperti kalian.
Sekali lagi, terima kasih yah kalian, gelas kopi dan bungkus rokok!
Tertanda
Aku yang masih butuh kalian.
Gelas Kopi & Sebungkus Rokok |
Mereka pamrih Va, mereka kan mesti dibeli :D
ReplyDeleteDuh! Kamu merusak moment deh!
DeleteAhahahahaaa ....
Seolah tidak adil dengan yang lain...
ReplyDeleteUdara, angin, matahari, malam, bulan yg justru tidak pernah meminta apapun.
Please concern juga dgn eksistensi mereka...
Mereka, yang disebutkan di atas kan memang sudah ada dan tersedia ...
DeleteThanks anyway sudah mampir :D