Dear Lucy,
Surat ini kutujukan khusus untuk kamu yang selalu diberikan sekotak video tape penuh cinta bertuliskan "Good Morning, Lucy" setiap paginya, setiap harinya. Video yang merekam segala aktivitas keseharianmu dari mulai membuka mata menyambut cerahnya matahari pagi hingga akhirnya menutup mata, tertidur bersama pria yang begitu setia bersabar mencintaimu. Sebab kamu menderita penyakit 'Goldfield Sydrome' atau lebih dikenal Anterograde Amnesia dalam istilah kedokteran. Suatu kondisi kehilangan daya ingat untuk jangka waktu panjang, kamu hanya mengingat kejadian sesaat sebelum kecelakaan mengenaskan itu menimpamu. Walaupun sudah berulang kali dijelaskan, besok pagi ingatanmu akan kembali pada masa itu. Hingga keluarga dan penduduk setempat menaruh empati yang besar terhadapmu. Koran dengan tanggal yang sama, menu yang sama, kue ulang tahun yang sama, buah nanas yang sama, membuatmu menjalani hari dengan kegiatan yang sama setiap harinya, persis sebelum kecelakaan itu terjadi.
Lihat Lucy bagaimana mereka memperlakukanmu hanya karena kamu memang istimewa dan begitu dicintai semua orang.
Dalam video "Good Morning, Lucy" yang dibuat suamimu, Henry Roth. Kamu bisa merasakan dalamnya cinta mereka padamu terlebih lagi Henry padamu. Kalau saja kamu tahu bahwa dulunya dia seorang playboy cap golok. Iya, karena tiap playboy itu minta digorok lehernya. Heu. Tapi berkat penyakitmu, seorang Henry Roth berubah. Demi kamu Lucy.
Maaf bila aku mengatakan musibah sebagai berkat. Sebab jika kamu tidak mengalami kecelakan yang mengakibatkan kamu kehilangan ingatan jangka pendek kamu tidak akan pernah bertemu Henry. Henry pun tetap akan menjadi playboy yang mempermainkan hati setiap wanita. Dan tidak akan pernah ada rekaman "Good Morning, Lucy" untuk kamu tonton setiap paginya.
Tanpa kamu sadari banyak hal yang berubah dalam diri Henry, banyak pula hal yang dikorbankannya hanya untuk dapat terus bersamamu, Lucy.
Ide membuat rekaman video itu sungguh luar biasa brilian! Jadi, saat kamu terbangun dan melihat ada orang di sebelahmu kamu ngga akan teriak-teriak kaya orang gila dan memukulinya pakai sapu lagi yah? Iya.
Terkadang aku masih ngga habis pikir mengapa Henry justru memilih kamu, Lucy. Mati-matian dia berjuang dan merepotkan dirinya sendiri hanya untuk bertemu denganmu secara tidak sengaja, mengunjungi cafe yang sama setiap paginya memesan waffle hanya untuk dapat ngobrol dan sarapan bareng. Sampai akhirnya kamu mengingat dia dalam alam bawah sadarmu.
Masih ingat saat kamu berulang kali melukiskan wajah pria asing di kanvas atau di dinding sambil melantunkan lagu It Wouldn't Be Nice. Itu wajah Henry, Lucy.
Ah, Lucy aku sungguh teramat iri. Kamu begitu teramat dicintai oleh Henry. Henry yang dengan setia merekamkan semua kehidupanmu agar kamu tidak kehilangan satu momen peristiwa dalam sebuah video bertuliskan "Good Morning, Lucy." Mungkinkah ada sosok Henry Roth lainnya. Kenalkan padaku yah, Lucy. He he he
Salam hangat untuk Henry dan putrimu, pasti sudah jadi remaja cantik sekarang.
Tertanda,
-Salah satu mantannya Henry-
Lihat Lucy bagaimana mereka memperlakukanmu hanya karena kamu memang istimewa dan begitu dicintai semua orang.
Dalam video "Good Morning, Lucy" yang dibuat suamimu, Henry Roth. Kamu bisa merasakan dalamnya cinta mereka padamu terlebih lagi Henry padamu. Kalau saja kamu tahu bahwa dulunya dia seorang playboy cap golok. Iya, karena tiap playboy itu minta digorok lehernya. Heu. Tapi berkat penyakitmu, seorang Henry Roth berubah. Demi kamu Lucy.
Maaf bila aku mengatakan musibah sebagai berkat. Sebab jika kamu tidak mengalami kecelakan yang mengakibatkan kamu kehilangan ingatan jangka pendek kamu tidak akan pernah bertemu Henry. Henry pun tetap akan menjadi playboy yang mempermainkan hati setiap wanita. Dan tidak akan pernah ada rekaman "Good Morning, Lucy" untuk kamu tonton setiap paginya.
Tanpa kamu sadari banyak hal yang berubah dalam diri Henry, banyak pula hal yang dikorbankannya hanya untuk dapat terus bersamamu, Lucy.
Ide membuat rekaman video itu sungguh luar biasa brilian! Jadi, saat kamu terbangun dan melihat ada orang di sebelahmu kamu ngga akan teriak-teriak kaya orang gila dan memukulinya pakai sapu lagi yah? Iya.
Terkadang aku masih ngga habis pikir mengapa Henry justru memilih kamu, Lucy. Mati-matian dia berjuang dan merepotkan dirinya sendiri hanya untuk bertemu denganmu secara tidak sengaja, mengunjungi cafe yang sama setiap paginya memesan waffle hanya untuk dapat ngobrol dan sarapan bareng. Sampai akhirnya kamu mengingat dia dalam alam bawah sadarmu.
Masih ingat saat kamu berulang kali melukiskan wajah pria asing di kanvas atau di dinding sambil melantunkan lagu It Wouldn't Be Nice. Itu wajah Henry, Lucy.
Ah, Lucy aku sungguh teramat iri. Kamu begitu teramat dicintai oleh Henry. Henry yang dengan setia merekamkan semua kehidupanmu agar kamu tidak kehilangan satu momen peristiwa dalam sebuah video bertuliskan "Good Morning, Lucy." Mungkinkah ada sosok Henry Roth lainnya. Kenalkan padaku yah, Lucy. He he he
Salam hangat untuk Henry dan putrimu, pasti sudah jadi remaja cantik sekarang.
Tertanda,
-Salah satu mantannya Henry-
No comments:
Post a Comment