22 September 2011

I Already Said it ... DONE!

SENIN, 19 SEPTEMBER 2011 …



Hari ini saya membuat keputusan. Keputusan yang bahkan saya tidak tahu apa akibatnya nanti dalam kehidupan saya selanjutnya.

Saat saya dihadapkan dengan pertanyaan,

“Apakah akan memperpanjang kontrak?”

RAGU itu yang terlintas dibenak saya.

Dua tahun (bukanlah waktu yang sebentar) saya menggeluti pekerjaan ini. Pekerjaan yang menuntut stamina dan mobilitas tinggi. Jatuh bangun, penuh canda tawa dan urainan air mata, caci maki dan pujian serta penghargaan.
Saya terima semua ini dengan lapang dada (pada akhirnya) karena ini yang dinamakan dengan resiko pekerjaan orang lapangan.

Saya sangat menyukai pekerjaan ini, bidang yang sedang saya tekuni.
Bahkan dari awal masuk bangku kuliah, mengenal bidang organisasi dan terlibat aktif di dalamnya. Saya tahu bahwa cita – cita saya menjadi seorang EO.
Bekerja di dunia lapangan yang notabene di kelilingi oleh laki – laki. Sungguh!

Bahkan beberapa diantara mereka tidak menganggap saya layaknya wanita.
Bagaimana mungkin? Dengan penampilan kaos berbalut kemeja, celana jeans, sepatu kets, berkeliaran di jalan hingga tengah malam sambil angkut barang untuk loading dock. Jangan harap akan menemukan sisir, bedak, lipstik di dalam tas saya. Kalau obeng, gunting, cutter, lakban, bahkan tali rafia ada, boleh kalau mau pinjam, asal dikembalikan yah!
Bagaimana mungkin mereka masih memandang saya sebagai wanita????



Well, pekerjaan ini memang memerlukan tanggung jawab dan loyalitas tinggi. Yah mau apa dikata saya sudah terlanjur kecebur sumur dan ternyata air sumurnya manis. Terlanjur suka dan sudah menjadi bagian dari hidup saya.

Seiring dengan perjalanan waktu …

Ada keluarga yang menunggu dirumah dengan harap – harap cemas jika tengah malam anaknya belum pulang. Ada kemarahan yang muncul saat harus membuka pintu untuk anaknya karena ditengah mimpinya yang indah terganggu.



Ada sang kekasih yang selalu merasa diduakan dengan pekerjaan ini (yah mungkin memang benar kadang - kadang). Rasa kekuatiran yang muncul akhirnya malah kemarahan yang saya tangkap. Percikan – percikan itu akan membakar semuanya jika tidak langsung diredam. Rasa khawatir, rasa sayang itulah yang menjadi sumbernya. Iyah kan?

Lama – lama saya pikir mungkin ini bukan dunia saya lagi.
Kadang lelah menjalani hari – hari yang selalu disambut dengan muka yang cemberut.
Teramat lelah harus menghadapi muka-muka itu di saat saya hanya membutuhkan satu senyum simpul. Teramat bosan harus mendengarkan petuah dengan nada yang tinggi di saat saya hanya membutuhkan bahu bersandar sejenak. Teramat letih mendengarkan dan mendengarkan di saat saya hanya ingin di-dengar-kan barang sekejap saja.

Jadi pada akhirnya saya memutuskan (dengan agak berat hati) untuk meninggalkan dunia yang saya sukai ini. Mungkin ini bukan dunia saya lagi. Dan masih belum tahu dunia seperti apa yang akan saya jalanin selanjutnya.

Well, masih ada cita – cita lain yang harus saya kejar (apapun itu)

Terima kasih buat semuanya ….

Bersama dengan kalian, tim activation yang luar-biasaaaa benar-benar merupakan suatu pembelajaran dan penghargaan bagi saya. Banyak ilmu yang saya dapatkan, kalian adalah para guru yang mengajarkan teori yang langsung di-implementasikan dalam lapangan.



Jadi untuk menjawab pertanyaa tadi,

“Apakah akan memperpanjang kontrak?”

Saya menjawab, "Tidak, Terima kasih!"



3v@_Cute
200911
02.27

2 comments:

  1. kalau gw perhatikan...diblog u..kaga ada bagus2nya buat gw mah yah
    selalu saja dengan tulisan "kekasih yg mrasa diduakan..."

    yah bagaimana tdk merasakan diduakan...lha wong bagian senang2 slalu bersama rekan kantor...bagian susah dan sedih baru nyari gw...

    ckup bingung jg seh...setelah seharian dri pagi sampe malam bersama dikantor..lah, pas pulang kerja masih nongkrong bareng tman kantor pula...trus waktu buat gw kapan?
    pernah coba ngikut bareng...tp tetep aja srasa org lain...da dicuekin...

    D 4545 CS

    ReplyDelete
  2. iya yah? emank gw selalu nulis klo kamu adalah kekasih yang diduakan ... kalo gw ngga pernah sedikit pun nulis yang bagus - bagus tentang kamu ...

    giliran aku nulis tentang kamu, malah ngga komen kamunya. selalu komen yang tulisannya bahkan ngga ada hubungannya ama kmu.

    lagian inti dari tulisan ini bukan itu sayang ..
    yah, bagaimanapun terima kasih atas masukannya.
    apakah menurut kmu aku udah berubah?

    ReplyDelete