14 September 2011

Edisi Makan Siang #Part1


Edisi Makan Siang #part1

Jika angka menunjukkan jam 11.50 sebagian besar orang sudah gelisah memikirkan menu makan siang apa hari ini. Sudah sibuk dengan memilih – milih tempat makan.

Nah, edisi makan siang kali ini bukan berbicara tentang makanan atau tempat makan untuk menu makan siang. Kali ini yang saya hadirkan menu pembicaraan yang saya dengar saya acara makan siang berlangsung.

Kejadian tepat hari ini di sebuah mini market 7 Eleven.

Sudah dua jam saya disini, mencoba mencari bahan tulisan lagi. Mulai mengerahkan seluruh indra, memperjelas pandangan dan mempertajam pendengaran, mencoba menangkap satu momen yang akan terurai menjadi tulisan. Susah ternyata!

Saat saya sedang termenung ... dan berpikir mau beli kopi dingin atau kopi panas. Tiba – tiba duduk di samping saya pria berumur 40an tahun. Napasnya agak memburu, gerakannya grasak – grusuk, duduk dengan gelisah. Lapar, mungkin!

Lalu dia mulai mengambil telepone genggamnya ehmm saya rasa itu BB torch keluaran terbaru. Menekan sejumlah angka, menunggu dan ..

“halo, mah c ade ada? Saya mau bicara!” (ouuhh c bapak telepon anaknya)

“heh, kenapa BB kamu mati???” (saya rasa di ujung telepon itu menjawab habis pulsa, pah)

“khan kemarin papah sudah kirim pulsa!” (mungkin c anak menjawab belum sempat isi)

“tadi di mobil harusnya bisa! Cepat aktifkan lagi. BB itu penting jadi kalau ada apa – apa papah gampang hubungi kamu! Buat apa punya BB kalau ga di aktifin!!!” (kemungkinan c anak hanya menjawab iya pah, iya pah, iya pah)

“hari ini les? Pelajaran apa? Nanti pulangnya sama siapa?” (kalau yang ini saya tidak tahu c anak menjawab apa karena pertanyaannya dilontarkan bertubi – tubi)

“ya sudah, jangan lupa itu BB di aktifkan. Ya sudah yah.” (percakapan di telepone pun berhenti)

Tanpa saya sadar, sedari tadi saya terus memperhatikan c bapak itu. Tampaknya hampir orang yang ada disitu pun melakukan hal yang sama. Bagaimana tidak, c bapak itu telepone dengan nada tinggi.

C bapak menyadari bahwa saya memperhatikannya terus. Entah karena malu atau menyadari bahwa dia agak sedikit menaikkan pita suaranya.
Tiba – tiba dia berkata kepada saya sambil tersenyum ...

“anak jaman sekarang yah .... “ sambil geleng – geleng.

Saya tersenyum menanggapinya dan merespon dengan bertanya,

“memang anaknya kelas berapa, pak?”

“kelas TIGA SD”





3V@_Cute
14-09-11

2 comments:

  1. iyah, anak jaman sekarang masih SD udh punya BB. anak jama dulu?

    ReplyDelete
  2. geblek lah dasar anank zaman sekarang mah ... ckckck

    ReplyDelete