09 June 2013

Cappuccino Cocorico

Logo Cocorico. Foto dari Google

Beberapa waktu lalu, seorang wanita muda menghubungi saya. Dia ingin bertemu prihal membahas persiapan pernikahannya, sedang mencari WO. 

"Mba Eva, bisa ketemuan ngga? Aku mau konsultasi wedding."
"Boleh. Kapan ada waktu luangnya? Aku nyamain jadwalnya kamu aja."

Minggu sorelah waktu yang dirasa tepat untuk kami bertemu sebab dia sedang libur dan saya sedang tidak ada wedding. Kebetulan pula tempat yang terpilih adalah sebuah Cafe Resto di daerah Bukit Pakar, Dago atas. Kawasan Dago memang terkenal dengan cafe-cafe eksotis. 
Asyik juga nih meeting dengan calon klien sekaligus hunting cappuccino.

Baru sampai parkiran saja, saya langsung terperangah oleh bangunannya yang menjulang.

Penampakan Luar Cocorico. Foto dari Google

Setelah memarkirkan motor, membereskan rambut seadanya, mengecek kembali kelengkapan dokumen sebagai bahan presentasi, dengan langkah berseri saya pun masuk. Mari ikuti saya.

Lorong pintu masuk. Foto pribadi

Suasana di dalam. Foto Pribadi

Suasana di dalam. Foto pribadi

Cityview dari balkon Cocorico. Foto pribadi

Suasana di dalam. Foto Pribadi

Area outdoor lantai 2. Foto dari Google

Karena calon klien sudah tiba, foto-fotonya sudah dulu yah. Cocorico memang menyajikan sesuatu yang baru di tengah maraknya cafe serupa di daerah Dago. Pengunjung dibuat senyaman mungkin berada berlama-lama di sini dengan menyajikan pemandangan perbukitan serta lampu temaram pada malam hari. Harga cukup bersahabat. (entah sahabatnya siapa?). Bicara soal makanan, kembali kepada selera masing-masing. Lidah dan perut saya suka pro kontra soalnya. Lidah bilang enak, perut bilang kurang. Namun, satu hal yang pasti. Tujuan saya datang ke tempat ini selain memenuhi janji bertemu calon klien adalah, tak lain tak bukan, tentu saja menikmati rasa cappuccinonya.

Koleksi foto cappuccino saya bertambah lagi, iyeeeeeee.

Cappuccino Cocorico. Foto pribadi

Sssstttt, doakan presentasinya berhasil yah. Semoga saja cappuccino kental, gurih, nan enak dengan latte art golden ring ini ditambah atmosphere cafe ciamik serta pemandangan eksotis akan menggugah pikiran calon klien dan langsung menunjuk saya sebagai wedding organizernya. Doakan saya yah! (00)9

4 comments:

  1. amin, smg WO nya jdi, oh ya kayanya enak tuhh secangkir aja jg blh bleh, ga bagi-bagi ih, hihihi
    slam blogger Indonesia!

    ReplyDelete
  2. hehehheee .. min amin banget yah. silahkan cicipi (gambarnya) aja.
    terima kasih sudah berkunjung. cheers!

    ReplyDelete
  3. Sayang banget nggak ke sini...
    Kemarinnya aku ke Kopi Ireng (Dago atas) saja... Lebih tradisionil dari segi interior dan peralatannya.
    Dan harganya tidak bersahabat dengan dompet aku.
    :))))

    Tapi kalau dipikir-pikir bisa ngeliat pemandangan kota Bandung malam hari, sepertinya cukup worth it deh.

    :))))

    ReplyDelete
  4. Hampir semua cafe di Dago atas punya nilai lebih karena selain menjual makanan & minuman, mereka juga jual view Bandung. Yah seimbang lah apa yang kamu bayar dan kamu dapatkan.

    Tapi, klo akhir bulan mah ngopi di warung kopi sajalah yah. :D

    ReplyDelete