08 April 2012

The Break-Up

The Break-Up, from "The Anagram" by Laksmi Pamuntjak


Semoga ini bisa menjawab beberapa pertanyaan yang tidak sempat terucap dan meredam pertanyaan-pertanyaan lainnya. Terkadang sesuatu yang sudah terjadi tidak memerlukan banyak alasan, hanya terjadi 'begitu saja' dan titik. Dan sesuatu itu biar menjadi kisah di masa yang lalu antara saya dan dia. Sepenggal cerita cinta selama satu dekade, biarkanlah itu tersimpan rapi di dalam rak paling indah yang saya sebut kenangan. Untuk apa mengungkitnya lagi jika hanya akan mengotori kenangan itu. Saya hanya ingin mengingatnya sebagai kenangan yang indah.

Teruntuk dia,
Jika kebetulan kamu yang mengenal sosok dia membaca ini atau bahkan kamu sendiri, si dia yang membacanya; saya mengucapkan maaf atas keegoisan saya telah membuat segalanya menjadi seperti ini. Egois, iya saya memang egois lebih mementingkan segala sesuatunya untuk saya sendiri, bukan kamu, bukan kita.
Sepuluh tahun yang kita habiskan bersama tidak sedikitpun meninggalkan jejak penyesalan. Tapi, mungkin yah perjalanan yang kita lalui bersama-sama sudah cukup sampai di sini saja.
Ini klasik, sungguh, tapi jikalau Tuhan berkehendak bahwa kita memang ditakdirkan bersama sampai maut memisahkan, maka jadilah kehendakNya.
Terima kasih telah menemani selama sepuluh tahun terakhir ini.


No comments:

Post a Comment