Dear : Malam yang selalu menemaniku
Entah sejak kapan, lupa asal muasal tepatnya kapan kita menjadi bersahabat seperti ini. Dulu, aku tidak begitu suka padamu, tidak pernah memperhatikanmu sedemikian rupa seperti saat ini. Yang aku ingat bahwa sebelum malam tiba aku harus berada di dalam rumah. Kata Ibu, angin malam itu jahat. Jaman SMA pernah aku pulang malam jam 20.00 karena terlalu asik main dengan teman atau pacaran. Akibatnya, tugas sekolah kuabaikan karena lelah dan dimarahi Ibu pastinya. Besoknya aku sakit.
Semenjak itu aku percaya pada Ibu dan sangat tidak suka padamu.
Memasuki bangku kuliah, aku mulai menjalin pertemanan denganmu. Di malam – malam yang sepi lah aku bisa mengerjakan tugas kuliahku dan belajar dengan fokus. Di malam – malam yang sepi lah aku mulai menulis, menulis apa saja yang terlintas di pikiranku.
Sekarang, setelah aku bekerja tampaknya pertemanan kita makin kental. Kita menjadi sahabat rasanya. Bekerja di dunia Event Organized membuat aku terserang Insomnia kambuhan. Tidak bisa menutup mata dan terlelap sebelum jam 02.00 pagi. Siapa yang menemaniku kalau bukan kau, malam?
Saat ada event pameran di mall, kami harus menunggu tutup mall jam 22.00 untuk persiapan loading barang. Aku menunggu siapa? Siapa lagi kalau bukan kau, malam.
Hahahahhaaa .... iya dulu aku sering menertawakan teman – temanku yang mengeluh terserang insomnia. Penyakit macam apa itu yang membuat orang tidak bisa tidur. Bagiku asal ketemu bantal pun masih akan terlelap. Namun, ternyata sekarang aku mengalaminya sendiri. Bantal seempuk dan semahal apa pun tidak membuat mata ini terpejam. Karma! Menunggu kantuk datang tanpa melakukan apa pun seperti dehidrasi. Haus tapi tak ada air. Saat itulah kau datang, menyapa lembut, dan akhirnya kita ngobrol sambil minum kopi sampai larut sekali malam. Menjelang pagi, kau pergi .. tak apa karena kantukku sudah datang.
Terima kasih malam ... kau selalu menemaniku hari – hariku. Mungkin aku pernah berburuk sangka padamu namun lupakan lah karena aku sekarang bersahabat dengan malam. Maaf yah, besok saja kita lanjutkan lagi ngobrolnya sekarang aku sudah mengantuk. Lagipula tidak kah kau dengar ayam mulai berkokok, ayo pergilah. Besok datang lagi.
No comments:
Post a Comment