Hai ... Hai ... Yuhu
......
Ya ampun sudah
berabad-abad rasanya tidak menulis di blog. Lumutan deh, banyak sarang
laba-laba di hampir setiap sudutnya, *ambil sapu*. Eh, terima kasih loh buat
kalian yang masih suka datang berkunjung. Walaupun tidak ada suguhan baru nan
menarik tetap saja ada yang datang hanya untuk sekedar mampir, ngecek
barangkali? He he he, terima kasih loh (lagi). :*
Whuuuuaaaa, ada
banyak cerita seru yang ingin saya tuliskan untuk kalian tapi ... saya takut
kalian akan kebosanan membaca kata-kata panjang nan pabaliut (bahasa apa pula
ini, bah!) tentang kehidupan saya ...
Masa? Masa bodo!
Anyway, beberapa minggu yang lalu saat lagi ngumpul hore sambil
ngopi-ngopi cantik di sebuah cafe yang cozy
(eh, ingatkan saya plis untuk menulis
pernak-pernik cappuccino yah. Ada banyak bingits cafe yang cappuccinonya itu enak
banget dan belum sempet hemp malas posting). Sampai mana tadi ... ah iya! Lagi
ngobrol ngalor ngidul, teman saya sebut saja namanya kentang bertanya, “Kalian
percaya akan adanya mukjizat?”
Bawang Putih, teman
saya lainnya dan saya langsung menjawab dengan lantang, “Percaya!”.
Teman yang lain, sebut
saja bawang bombay dan bawang kucai berpikir sejenak sebelum pada akhirnya menjawab,
“Percaya!”.
Sementara si Kentang
manggut-manggut sambil mengernyitkan alis mendengar jawaban kami, para bawang.
Tampak ada ketidakpuasan di sana.
“Bentar! Definisi
mukjizat bagi Lo apa?”, tanya saya pada Kentang.
“Yah semacam ....
(lama dia berpikir) ... yah semacam tiba-tiba ada pohon yang buahnya duit .... gitu!”
“....”
*
Ada beberapa mukjizat yang terjadi di sekitar saya, ulang! Bukan
terjadi pada saya TAPI DI SEKITAR SAYA. Kita mulai dengan cerita pertama,
Adalah seorang teman cukup dekat yang baru saja putus dari
pacarnya karena satu dan lain hal. Di awal tahun dia dikenalin seorang
pria dengan kepribadian cuek, sedikit dingin, dan bekerja di Jakarta. (Cie
LDRUnite cie). Di awal tahun itu pulalah dia membuat resolusi Getting Married (padahal statusnya masih
pedekate loh). Singkat cerita, mereka sempat putus beberapa hari apa minggu
saya lupa karena yah kan tadi saya bilang di atas pria ini tuh orangnya cuek
banget. Ngga pernah ngabarin atau nanya kabar, yah you know such things lah. Sepele
tapi somehow penting. Anyway, Bulan 6 September kemarin mereka TELAH menikah. T.T <-- nangis antara terharu, bahagia, dan iri why hasn't it happen to me (yet), Gosh!?!
Ini resolusinya teman saya yang saya foto diam-diam |
Kita beralih ke cerita kedua,
Adalah seorang janda beranak satu yang akan menikah lagi pada
Bulan Oktober nanti. Di belah mana mukjizatnya? Bentar dulu! Ini janda (Duh,
ngga enak gini bahasanya) ulang! Jadi klien saya ini pernah menikah hanya
seumur delapan belas bulan saja. Kembali menata hidupnya dengan seorang pria
berprofesi dokter muda (baca : single).
Mereka pacaran dibelakang jalan (baca : back
street) selama enam tahun. APA! ENAM TAHUN!!! Kebayang ngga sih pacaran
gelap-gelapan dan sembunyi-sembunyi terus karena ternyata keluarga kedua belah
pihak sama-sama melarang keras hubungan mereka. Namanya juga manusia iya ngga
sih, semakin dilarang semakin menjadi. Hingga pada satu titik, entah ada kejadian
apa yang menjadi pemicunya, kedua orang tua mereka akhirnya menerima dengan
tangan terbuka, senyuman serta pelukan hangat. 18 Oktober nanti mereka akan
melangsungkan pernikahan. T.T <-- (lagi) nangis bahagiaaaaa.
Ini dokumentasi lamaran klien saya |
Masih ada lagi cerita ketiga,
Bentar! Jangan pergi dulu! Cerita ketiga ini ngga ada sangkut
pautnya sama sekali dengan pernikahan. Thank's God. Bosen yah baca soal wedding mulu. Iyah.
Kalian pernah kan mengalami yang namanya tersesat? Nyasar? Ah
boong! Masa iya ngga pernah! Gps, wise kan baru ada baru-baru ini. Boong deh!?!
Anyway, jadi ada temen yang nyasar
entah ke daerah mana dengan kondisi hp sekarat pulsa dan batre. Patokan yang
diingat cuma dekat SMK 12. Mungkin pada saat itu, di jidat teman saya ada
tulisan “Need Help!” yang hanya dapat dibaca oleh orang-orang tertentu.
Datanglah si orang tertentu ini naik motor bak pangeran gagah berkuda putih
lengkap dengan efek cahaya. Diantarnyalah teman saya itu sampai tujuan dengan
selamat tanpa kekurangan suatu apa pun dan tanpa pamrih. Masih ada loh orang asing di luar sana yang baik dan tulus itu. Mukjizat banget yah.
Mengutip dari KBBI,
Mukjizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan
akal manusia; dengan Allah, Nabi Musa a.s dapat membelah laut dengan pukulan
tongkatnya.
Menurut kalian nih yah, dari ketiga cerita saya di atas itu termasuk ke dalam kategori mukjizat ngga sih?
Ada perbedaan definisi yang cukup signifikan antara pendapat saya dengan referensi KBBI.
*
"Va, mukjizat itu datang dari Tuhan. Suatu kejadian yang tiba-tiba terjadi tanpa adanya proses atau perjuangan!" si Kentang, angkat bicara setelah saya ceritakan pengalaman tersebut.
"Iya gitu? Contohnya?" saya balik bertanya.
"Ya misalnya Lo sakit parah terus tiba-tiba sembuh tanpa ke dokter, tanpa obat."
Kening saya berkerut .... sebab ketika seorang teman mengajak makan di luar di saat kondisi saya lapar berat dan ngga ada sepeser pun uang di dompet itu adalah mukjizat yang Tuhan datangkan melalui teman saya. Kembali pada referensi KBBI yang mengatakan bahwa mukjizat itu suatu peristiwa di luar akal manusia, mungkin akal pikiran saya jauh di bawah rata-rata manusia pada umumnya sehingga suatu peristiwa yang tampak sederhana pun seperti di traktir makan atau ngopi adalah suatu mukjizat. Karena saya yakin mukjiat itu nyata.
***