Rutinitas somehow membuat saya tetap bertahan dan mampu menjalankan hidup ini dengan segala keceriaan yang saya serap dari sekitar.
But in the same time, I'm truly desperately menjalankan sesuatu yang bersifat routine.
Beach is The most Incredibly Place. Yup!
Tempat pertama yang saya tuju adalah Pantai.
A lot of fresh air there that you can breath with.
Bermain - main di pasir (sounds like a child)
kadang berprilaku atau bermain - main seperti anak kecil itu ampuh memecahkan stess.
ouhh how i missed the beach ...
Tempat kedua adalah Padang Rumput.
Begitu hijau ... Begitu menenangkan ... Begitu damai.
I could not handle my self not to rolling and laying on the grass.
Tempat ketiga adalah GUNUNG ..
yeah ... gunung adalah tempat dimana egomu ditaklukan oleh alam.
Banyak cerita disini dan bisa dibilang mental serta emosi saya dibesarkan oleh gunung, alam!
There is no me, you but us.
There is no word such selfish.
damn! writing this blog just remind me that I need a fresh air. needed urgently.
yah mungkin sedikit pelampisan atas kebosanan yang tak kunjung berhenti!
sesuatu yang baru, perhaps!
gambar:google
Kau tak akan pernah tahu kelembutan dalam cangkir cappuccino, jika kau belum pernah merasakan kepahitan dalam kopi hitam. #CappuccinoSenja
26 September 2011
25 September 2011
Kangen BeRAMBUT PANJANG ...
percaya atau tidak ... percayalah .... saya pernah berambut panjang!
dan entah mengapa, saat lagi membuka album foto jadi teringat dan mendadak pengen panjang lagi! rambutnya!
sengaja yang di upload yang bagus - bagusnya ajah :D
Label:
catatan harian,
Pernak-pernik Harian,
rindu
Kami (masih) Belum Siap ...
Well, ini bukan tulisan yang isinya tentang klasifikasi bahwa kita akan nikah atau tidak akan nikah sama sekali. (berasa artis)
Ini cuman tulisan seperti tulisan lain yang saya bikin.
Bagi yang sudah tahu (maaf repost) tapi bagi yang belum tahu .. yah kami memang sudah membina hubungan lebih dari 10 tahun. amazing, indeed! (gw juga kadang ngga habis pikir :D)
Selama ini belum ada perbincangan secara serius dari kedua belah pihak keluarga, baik dari keluarga saya maupun keluarga dia mengenai pernikahan. Selain usia kami yang masih terbilang remaja eh muda maksudnya masih ada kakaknya yang masih status single (baca:belum menikah bukan jomblo eh ngga tahu dech).
Malam itu saat saya datang kerumahnya ...
Nyokapnya secara tiba - tiba bertanya,
"Va,udah kepengen kawin u teh?" (guys ini sebuah anomali karena nyokapnya ngga pernah ungkit tentang pernikahan ke gw sebelumnya)
(sambil mesam-mesem gw jawab) "akh ngga kok tante. kenapa gitu, tante?"
"Kata Dede (panggilan c pacar dirumahnya) kamu pengen kawin?"
"............."
"yah?"
"ehehehehehh ... ngga kok tante .. akh c dede ajah yang lebay. ntar lagi ajah akh kawin mah. eheheheheh"
"ntar teh nunggu apa???"
"eh, nunggu mapan dulu tante. nunggu dede punya rumah sendiri, mobil sendiri, baru aku mau kawin ama dia. eehehehehee"
"mau nunggu ampe kapan atuh. kalo c dede ngga punya rumah juga, gmana?"
"iyah nanti aku cari ajah yang lain yang sudah mapan. ehehehe"
"kenapa atuh ngga cari dari sekarang ajah? nunggu dede mah lama ...."
"........................................................."
Sumpah saya tidak tahu arah pembicaraan ini mau dibawa kemana .... (#np Armada)
Intinya adalah perkawinan itu tidaklah hanya menyatukan 2 become 1. ada hal - hal lain yang harus ditimbang dan dipikirkan. Karna saya tidak hanya nikah dengan dia, tapi juga keluarganya.
eh, maksudnya adalah ini bukan perkara individual antara aku dan kamu tapi keluargaku dan keluarga kamu. (u got the pount, rite?)
Kami masih menikmati saat - saat pacaran ini (masih kurang yah?????)
Masih pengen main - main dulu (masih belum puas juga?!?!?!?)
Masih banyak kekurangan saya sebagai seorang istri dan ibu kelak.
Hy, is not easy to be a good wife and mother in the same time!
Jadi yah kami (masih) belum siap.
Tanya lagi "Kapan donk siapnya???"
to be continued .....
3v@_Cute
240911
21.25
Ini cuman tulisan seperti tulisan lain yang saya bikin.
Bagi yang sudah tahu (maaf repost) tapi bagi yang belum tahu .. yah kami memang sudah membina hubungan lebih dari 10 tahun. amazing, indeed! (gw juga kadang ngga habis pikir :D)
Selama ini belum ada perbincangan secara serius dari kedua belah pihak keluarga, baik dari keluarga saya maupun keluarga dia mengenai pernikahan. Selain usia kami yang masih terbilang remaja eh muda maksudnya masih ada kakaknya yang masih status single (baca:belum menikah bukan jomblo eh ngga tahu dech).
Malam itu saat saya datang kerumahnya ...
Nyokapnya secara tiba - tiba bertanya,
"Va,udah kepengen kawin u teh?" (guys ini sebuah anomali karena nyokapnya ngga pernah ungkit tentang pernikahan ke gw sebelumnya)
(sambil mesam-mesem gw jawab) "akh ngga kok tante. kenapa gitu, tante?"
"Kata Dede (panggilan c pacar dirumahnya) kamu pengen kawin?"
"............."
"yah?"
"ehehehehehh ... ngga kok tante .. akh c dede ajah yang lebay. ntar lagi ajah akh kawin mah. eheheheheh"
"ntar teh nunggu apa???"
"eh, nunggu mapan dulu tante. nunggu dede punya rumah sendiri, mobil sendiri, baru aku mau kawin ama dia. eehehehehee"
"mau nunggu ampe kapan atuh. kalo c dede ngga punya rumah juga, gmana?"
"iyah nanti aku cari ajah yang lain yang sudah mapan. ehehehe"
"kenapa atuh ngga cari dari sekarang ajah? nunggu dede mah lama ...."
"........................................................."
Sumpah saya tidak tahu arah pembicaraan ini mau dibawa kemana .... (#np Armada)
Intinya adalah perkawinan itu tidaklah hanya menyatukan 2 become 1. ada hal - hal lain yang harus ditimbang dan dipikirkan. Karna saya tidak hanya nikah dengan dia, tapi juga keluarganya.
eh, maksudnya adalah ini bukan perkara individual antara aku dan kamu tapi keluargaku dan keluarga kamu. (u got the pount, rite?)
Kami masih menikmati saat - saat pacaran ini (masih kurang yah?????)
Masih pengen main - main dulu (masih belum puas juga?!?!?!?)
Masih banyak kekurangan saya sebagai seorang istri dan ibu kelak.
Hy, is not easy to be a good wife and mother in the same time!
Jadi yah kami (masih) belum siap.
Tanya lagi "Kapan donk siapnya???"
to be continued .....
3v@_Cute
240911
21.25
24 September 2011
Saya, Malam itu .... ARRRFGGHH
Standup comedy lagi happening banget di Indonesia ...
Apa itu standup comedy dan bagaimana kiprahnya di Indonesia?
baca lebih lengkap disini
Klo males buka link yah saya sedikit menjelaskan #Standupcomedy ini sebenarnya sudah lama melalang buana di Indonesia. Ramon P Tommybens yang memprakasainya, beliau adalah owner dari Comedy Cafe di daerah Kemang. Upaya beliau membuat #Standupcomedy ini ngga instan. Butuh perjuangan sampai 7 tahun untuk akhirnya bisa sampai sekarang. Pelayannya ajah sampai dipaksa untuk #openmic.
#openmic ini dibuka untuk umum. Jadi siapa saja yang mau nyoba silakan naik ke panggung. Ajang #openmic biasanya dijadikan untuk tes materi comic yang memang sudah profesional lucu abis (seperti raditya dika, pandji, ernest, mongol, mo sidik, dll). Ouh iya comic ini istilah untuk orang yang akan standupmic.
Sebenarnya banyak banget ulasan, artikel, dan blog yang bahas mengenai #Standupcomedy ini. (gw ajah yang telat_dan kekeuh pengen ikutan bahas juga)
Just in case, buat kalian yang (masih) belum tahu dan belum nonton
cek ajah http://www.youtube.com/results?search_query=standup+comedy+indonesia&aq=7&oq=standu ...
Malahan sekarang sudah mulai ditayangkan di stasiun lokal.
Kembali kepada #Standupcomedy, sebagai orang yang (pengen berusaha) update ... saya datang ke #openmic yang kebetulan acaranya rutin di adakan tiap kamis jam 20.00 di Bober Cafe Bandung.
Melihat para comic tampil (terlepas mereka lucu apa garink) membuat saya terkagum - kagum - kagum dan kagum. Kekaguman ini membuahkan hasil rasa iri berlebihan yang inputnya adalah "masa gw ngga berani tampil di panggung kaya mereka!!!!"
Ouh well, saya terjebak dengan rasa KEPEDEAN yang saya punya.
Karena yah itu tadi ... Modal yang saya punya cuman PEDE doank. Menjadi seorang comic itu bukan hanya bermodalkan PEDE doank. Kalian harus punya materi yang dibawakan secara asik dan lucu. Tujuan orang datang dan menonton kalian adalah TERTAWA.
Kamis, 22 September 2011 @BoberCafe
Hari itu saya melepaskan "keperawanan" saya dipanggung.
Tunggu! Kok agak ambigu nya bacanya. Yah, memang istilahnya seperti itu. Maksudnya baru pertama kali naik ke panggung #Standupcomedy. (agak ribet juga yah ngejelasinnya but u know what i mean, rite?)
Sebagai SATU-SATUNYA comic CEWE malam itu, saya mendapat banyak perhatian.
Orang sudah berekspetasi tinggi, sayang saya tidak setinggi itu (mungkin karena pake kets, kali yah)
Materi yang sudah disusun bolak - balik disusun dihancurin disusun lagi hilang ditelan sejuta mata yang memandang (1 orang kan matanya 2 biji, belum yang pake kacamata dihitung 4. jadi, hitung ajah sendiri ada berapa mata disana :D)
Ditambah saya maju sesudah @mongol_stress (<-- nie comic yang profesinya sebagai sipir penjara yang memang hebat banget bikin penonton ngakak setiap kalimat yang dia ucapkan.)
Yah ... pada intinya saya sudah menginjakkan kaki dan seluruh harga diri saya di atas panggung #Standupcomedy.
Ternyata saya cukup berani .... (terlepas apapun yang terjadi di atas sana ...ARGGGGHH)
KALAU SAYA SAJA BERANI, KENAPA KALIAN NGGA????
3v@_Cute
240911
21.26
Apa itu standup comedy dan bagaimana kiprahnya di Indonesia?
baca lebih lengkap disini
Klo males buka link yah saya sedikit menjelaskan #Standupcomedy ini sebenarnya sudah lama melalang buana di Indonesia. Ramon P Tommybens yang memprakasainya, beliau adalah owner dari Comedy Cafe di daerah Kemang. Upaya beliau membuat #Standupcomedy ini ngga instan. Butuh perjuangan sampai 7 tahun untuk akhirnya bisa sampai sekarang. Pelayannya ajah sampai dipaksa untuk #openmic.
#openmic ini dibuka untuk umum. Jadi siapa saja yang mau nyoba silakan naik ke panggung. Ajang #openmic biasanya dijadikan untuk tes materi comic yang memang sudah profesional lucu abis (seperti raditya dika, pandji, ernest, mongol, mo sidik, dll). Ouh iya comic ini istilah untuk orang yang akan standupmic.
Sebenarnya banyak banget ulasan, artikel, dan blog yang bahas mengenai #Standupcomedy ini. (gw ajah yang telat_dan kekeuh pengen ikutan bahas juga)
Just in case, buat kalian yang (masih) belum tahu dan belum nonton
cek ajah http://www.youtube.com/results?search_query=standup+comedy+indonesia&aq=7&oq=standu ...
Malahan sekarang sudah mulai ditayangkan di stasiun lokal.
Kembali kepada #Standupcomedy, sebagai orang yang (pengen berusaha) update ... saya datang ke #openmic yang kebetulan acaranya rutin di adakan tiap kamis jam 20.00 di Bober Cafe Bandung.
Melihat para comic tampil (terlepas mereka lucu apa garink) membuat saya terkagum - kagum - kagum dan kagum. Kekaguman ini membuahkan hasil rasa iri berlebihan yang inputnya adalah "masa gw ngga berani tampil di panggung kaya mereka!!!!"
Ouh well, saya terjebak dengan rasa KEPEDEAN yang saya punya.
Karena yah itu tadi ... Modal yang saya punya cuman PEDE doank. Menjadi seorang comic itu bukan hanya bermodalkan PEDE doank. Kalian harus punya materi yang dibawakan secara asik dan lucu. Tujuan orang datang dan menonton kalian adalah TERTAWA.
Kamis, 22 September 2011 @BoberCafe
Hari itu saya melepaskan "keperawanan" saya dipanggung.
Tunggu! Kok agak ambigu nya bacanya. Yah, memang istilahnya seperti itu. Maksudnya baru pertama kali naik ke panggung #Standupcomedy. (agak ribet juga yah ngejelasinnya but u know what i mean, rite?)
Sebagai SATU-SATUNYA comic CEWE malam itu, saya mendapat banyak perhatian.
Orang sudah berekspetasi tinggi, sayang saya tidak setinggi itu (mungkin karena pake kets, kali yah)
Materi yang sudah disusun bolak - balik disusun dihancurin disusun lagi hilang ditelan sejuta mata yang memandang (1 orang kan matanya 2 biji, belum yang pake kacamata dihitung 4. jadi, hitung ajah sendiri ada berapa mata disana :D)
Ditambah saya maju sesudah @mongol_stress (<-- nie comic yang profesinya sebagai sipir penjara yang memang hebat banget bikin penonton ngakak setiap kalimat yang dia ucapkan.)
Yah ... pada intinya saya sudah menginjakkan kaki dan seluruh harga diri saya di atas panggung #Standupcomedy.
Ternyata saya cukup berani .... (terlepas apapun yang terjadi di atas sana ...ARGGGGHH)
KALAU SAYA SAJA BERANI, KENAPA KALIAN NGGA????
3v@_Cute
240911
21.26
22 September 2011
I Already Said it ... DONE!
SENIN, 19 SEPTEMBER 2011 …
Hari ini saya membuat keputusan. Keputusan yang bahkan saya tidak tahu apa akibatnya nanti dalam kehidupan saya selanjutnya.
Saat saya dihadapkan dengan pertanyaan,
“Apakah akan memperpanjang kontrak?”
RAGU itu yang terlintas dibenak saya.
Dua tahun (bukanlah waktu yang sebentar) saya menggeluti pekerjaan ini. Pekerjaan yang menuntut stamina dan mobilitas tinggi. Jatuh bangun, penuh canda tawa dan urainan air mata, caci maki dan pujian serta penghargaan.
Saya terima semua ini dengan lapang dada (pada akhirnya) karena ini yang dinamakan dengan resiko pekerjaan orang lapangan.
Saya sangat menyukai pekerjaan ini, bidang yang sedang saya tekuni.
Bahkan dari awal masuk bangku kuliah, mengenal bidang organisasi dan terlibat aktif di dalamnya. Saya tahu bahwa cita – cita saya menjadi seorang EO.
Bekerja di dunia lapangan yang notabene di kelilingi oleh laki – laki. Sungguh!
Bahkan beberapa diantara mereka tidak menganggap saya layaknya wanita.
Bagaimana mungkin? Dengan penampilan kaos berbalut kemeja, celana jeans, sepatu kets, berkeliaran di jalan hingga tengah malam sambil angkut barang untuk loading dock. Jangan harap akan menemukan sisir, bedak, lipstik di dalam tas saya. Kalau obeng, gunting, cutter, lakban, bahkan tali rafia ada, boleh kalau mau pinjam, asal dikembalikan yah!
Bagaimana mungkin mereka masih memandang saya sebagai wanita????
Well, pekerjaan ini memang memerlukan tanggung jawab dan loyalitas tinggi. Yah mau apa dikata saya sudah terlanjur kecebur sumur dan ternyata air sumurnya manis. Terlanjur suka dan sudah menjadi bagian dari hidup saya.
Seiring dengan perjalanan waktu …
Ada keluarga yang menunggu dirumah dengan harap – harap cemas jika tengah malam anaknya belum pulang. Ada kemarahan yang muncul saat harus membuka pintu untuk anaknya karena ditengah mimpinya yang indah terganggu.
Ada sang kekasih yang selalu merasa diduakan dengan pekerjaan ini (yah mungkin memang benar kadang - kadang). Rasa kekuatiran yang muncul akhirnya malah kemarahan yang saya tangkap. Percikan – percikan itu akan membakar semuanya jika tidak langsung diredam. Rasa khawatir, rasa sayang itulah yang menjadi sumbernya. Iyah kan?
Lama – lama saya pikir mungkin ini bukan dunia saya lagi.
Kadang lelah menjalani hari – hari yang selalu disambut dengan muka yang cemberut.
Teramat lelah harus menghadapi muka-muka itu di saat saya hanya membutuhkan satu senyum simpul. Teramat bosan harus mendengarkan petuah dengan nada yang tinggi di saat saya hanya membutuhkan bahu bersandar sejenak. Teramat letih mendengarkan dan mendengarkan di saat saya hanya ingin di-dengar-kan barang sekejap saja.
Jadi pada akhirnya saya memutuskan (dengan agak berat hati) untuk meninggalkan dunia yang saya sukai ini. Mungkin ini bukan dunia saya lagi. Dan masih belum tahu dunia seperti apa yang akan saya jalanin selanjutnya.
Well, masih ada cita – cita lain yang harus saya kejar (apapun itu)
Terima kasih buat semuanya ….
Bersama dengan kalian, tim activation yang luar-biasaaaa benar-benar merupakan suatu pembelajaran dan penghargaan bagi saya. Banyak ilmu yang saya dapatkan, kalian adalah para guru yang mengajarkan teori yang langsung di-implementasikan dalam lapangan.
Jadi untuk menjawab pertanyaa tadi,
“Apakah akan memperpanjang kontrak?”
Saya menjawab, "Tidak, Terima kasih!"
3v@_Cute
200911
02.27
Hari ini saya membuat keputusan. Keputusan yang bahkan saya tidak tahu apa akibatnya nanti dalam kehidupan saya selanjutnya.
Saat saya dihadapkan dengan pertanyaan,
“Apakah akan memperpanjang kontrak?”
RAGU itu yang terlintas dibenak saya.
Dua tahun (bukanlah waktu yang sebentar) saya menggeluti pekerjaan ini. Pekerjaan yang menuntut stamina dan mobilitas tinggi. Jatuh bangun, penuh canda tawa dan urainan air mata, caci maki dan pujian serta penghargaan.
Saya terima semua ini dengan lapang dada (pada akhirnya) karena ini yang dinamakan dengan resiko pekerjaan orang lapangan.
Saya sangat menyukai pekerjaan ini, bidang yang sedang saya tekuni.
Bahkan dari awal masuk bangku kuliah, mengenal bidang organisasi dan terlibat aktif di dalamnya. Saya tahu bahwa cita – cita saya menjadi seorang EO.
Bekerja di dunia lapangan yang notabene di kelilingi oleh laki – laki. Sungguh!
Bahkan beberapa diantara mereka tidak menganggap saya layaknya wanita.
Bagaimana mungkin? Dengan penampilan kaos berbalut kemeja, celana jeans, sepatu kets, berkeliaran di jalan hingga tengah malam sambil angkut barang untuk loading dock. Jangan harap akan menemukan sisir, bedak, lipstik di dalam tas saya. Kalau obeng, gunting, cutter, lakban, bahkan tali rafia ada, boleh kalau mau pinjam, asal dikembalikan yah!
Bagaimana mungkin mereka masih memandang saya sebagai wanita????
Well, pekerjaan ini memang memerlukan tanggung jawab dan loyalitas tinggi. Yah mau apa dikata saya sudah terlanjur kecebur sumur dan ternyata air sumurnya manis. Terlanjur suka dan sudah menjadi bagian dari hidup saya.
Seiring dengan perjalanan waktu …
Ada keluarga yang menunggu dirumah dengan harap – harap cemas jika tengah malam anaknya belum pulang. Ada kemarahan yang muncul saat harus membuka pintu untuk anaknya karena ditengah mimpinya yang indah terganggu.
Ada sang kekasih yang selalu merasa diduakan dengan pekerjaan ini (yah mungkin memang benar kadang - kadang). Rasa kekuatiran yang muncul akhirnya malah kemarahan yang saya tangkap. Percikan – percikan itu akan membakar semuanya jika tidak langsung diredam. Rasa khawatir, rasa sayang itulah yang menjadi sumbernya. Iyah kan?
Lama – lama saya pikir mungkin ini bukan dunia saya lagi.
Kadang lelah menjalani hari – hari yang selalu disambut dengan muka yang cemberut.
Teramat lelah harus menghadapi muka-muka itu di saat saya hanya membutuhkan satu senyum simpul. Teramat bosan harus mendengarkan petuah dengan nada yang tinggi di saat saya hanya membutuhkan bahu bersandar sejenak. Teramat letih mendengarkan dan mendengarkan di saat saya hanya ingin di-dengar-kan barang sekejap saja.
Jadi pada akhirnya saya memutuskan (dengan agak berat hati) untuk meninggalkan dunia yang saya sukai ini. Mungkin ini bukan dunia saya lagi. Dan masih belum tahu dunia seperti apa yang akan saya jalanin selanjutnya.
Well, masih ada cita – cita lain yang harus saya kejar (apapun itu)
Terima kasih buat semuanya ….
Bersama dengan kalian, tim activation yang luar-biasaaaa benar-benar merupakan suatu pembelajaran dan penghargaan bagi saya. Banyak ilmu yang saya dapatkan, kalian adalah para guru yang mengajarkan teori yang langsung di-implementasikan dalam lapangan.
Jadi untuk menjawab pertanyaa tadi,
“Apakah akan memperpanjang kontrak?”
Saya menjawab, "Tidak, Terima kasih!"
3v@_Cute
200911
02.27
Label:
pekerjaan,
pernak-pernik Event,
perpisahan
21 September 2011
Edisi Makan Siang #Part2
Siang ini agak mendung, cocok nampaknya jika menyantap makanan yang pedas dan agak berkuah.
Rumah Makan Padang!
Akhirnya kami pergi ke Rumah Makan Padang di daerah Dipatiukur.
Setelah memesan, kami pun makan sambil ngobrol ngalor ngidul.
Di daerah Bandung khususnya, Rumah Makan Padang mudah sekali ditemukan. Hampir di sepanjang jalan di Kota Bandung selalu ada Rumah Makan Padang. Walaupun cita rasa dan harga berbeda dengan yang lainnya namun ada satu ciri khas bumbu tertentu yang bisa membuat orang ketagihan untuk menjadikan Rumah Makan Padang sebagai menu favorit.
Dan jangan disangka bahwa yang menjual dan pegawainya itu tidak selalu asli orang Padang. Hampir 60% bahkan bukan orang Padang.
Seperti tempat makan siang kali ini. Kebetulan yang menjual adalah asli orang Minang.
Tanpa terasa waktu menunjukkan hampir pukul 13.00. kami harus bergegas kembali ke kantor.
Saat kami bayar di kasir, saya memperhatikan ada hal yang agak sedikit berbeda.
Jika kalian menemukan orang – orang buka laptop di cafĂ© sambil hot spot-an itu biasa.
Tapi, saya menemukan hal itu disini, di Rumah Makan Padang ini. Pantes sedari tadi saya perhatikan (sambil lalu) banyak sekelompok mahasiswa yang membawa laptop.
Mungkin (sepengetahuan saya) ini adalah Rumah Makan Padang yang buka 24 Jam dengan free akses Wifi. Wow!
3v@_Cute
190911
13.40
Rumah Makan Padang!
Akhirnya kami pergi ke Rumah Makan Padang di daerah Dipatiukur.
Setelah memesan, kami pun makan sambil ngobrol ngalor ngidul.
Di daerah Bandung khususnya, Rumah Makan Padang mudah sekali ditemukan. Hampir di sepanjang jalan di Kota Bandung selalu ada Rumah Makan Padang. Walaupun cita rasa dan harga berbeda dengan yang lainnya namun ada satu ciri khas bumbu tertentu yang bisa membuat orang ketagihan untuk menjadikan Rumah Makan Padang sebagai menu favorit.
Dan jangan disangka bahwa yang menjual dan pegawainya itu tidak selalu asli orang Padang. Hampir 60% bahkan bukan orang Padang.
Seperti tempat makan siang kali ini. Kebetulan yang menjual adalah asli orang Minang.
Tanpa terasa waktu menunjukkan hampir pukul 13.00. kami harus bergegas kembali ke kantor.
Saat kami bayar di kasir, saya memperhatikan ada hal yang agak sedikit berbeda.
Jika kalian menemukan orang – orang buka laptop di cafĂ© sambil hot spot-an itu biasa.
Tapi, saya menemukan hal itu disini, di Rumah Makan Padang ini. Pantes sedari tadi saya perhatikan (sambil lalu) banyak sekelompok mahasiswa yang membawa laptop.
Mungkin (sepengetahuan saya) ini adalah Rumah Makan Padang yang buka 24 Jam dengan free akses Wifi. Wow!
3v@_Cute
190911
13.40
Label:
cerbung,
nasi padang,
Pernak-pernik Harian
14 September 2011
Edisi Makan Siang #Part1
Edisi Makan Siang #part1
Jika angka menunjukkan jam 11.50 sebagian besar orang sudah gelisah memikirkan menu makan siang apa hari ini. Sudah sibuk dengan memilih – milih tempat makan.
Nah, edisi makan siang kali ini bukan berbicara tentang makanan atau tempat makan untuk menu makan siang. Kali ini yang saya hadirkan menu pembicaraan yang saya dengar saya acara makan siang berlangsung.
Kejadian tepat hari ini di sebuah mini market 7 Eleven.
Sudah dua jam saya disini, mencoba mencari bahan tulisan lagi. Mulai mengerahkan seluruh indra, memperjelas pandangan dan mempertajam pendengaran, mencoba menangkap satu momen yang akan terurai menjadi tulisan. Susah ternyata!
Saat saya sedang termenung ... dan berpikir mau beli kopi dingin atau kopi panas. Tiba – tiba duduk di samping saya pria berumur 40an tahun. Napasnya agak memburu, gerakannya grasak – grusuk, duduk dengan gelisah. Lapar, mungkin!
Lalu dia mulai mengambil telepone genggamnya ehmm saya rasa itu BB torch keluaran terbaru. Menekan sejumlah angka, menunggu dan ..
“halo, mah c ade ada? Saya mau bicara!” (ouuhh c bapak telepon anaknya)
“heh, kenapa BB kamu mati???” (saya rasa di ujung telepon itu menjawab habis pulsa, pah)
“khan kemarin papah sudah kirim pulsa!” (mungkin c anak menjawab belum sempat isi)
“tadi di mobil harusnya bisa! Cepat aktifkan lagi. BB itu penting jadi kalau ada apa – apa papah gampang hubungi kamu! Buat apa punya BB kalau ga di aktifin!!!” (kemungkinan c anak hanya menjawab iya pah, iya pah, iya pah)
“hari ini les? Pelajaran apa? Nanti pulangnya sama siapa?” (kalau yang ini saya tidak tahu c anak menjawab apa karena pertanyaannya dilontarkan bertubi – tubi)
“ya sudah, jangan lupa itu BB di aktifkan. Ya sudah yah.” (percakapan di telepone pun berhenti)
Tanpa saya sadar, sedari tadi saya terus memperhatikan c bapak itu. Tampaknya hampir orang yang ada disitu pun melakukan hal yang sama. Bagaimana tidak, c bapak itu telepone dengan nada tinggi.
C bapak menyadari bahwa saya memperhatikannya terus. Entah karena malu atau menyadari bahwa dia agak sedikit menaikkan pita suaranya.
Tiba – tiba dia berkata kepada saya sambil tersenyum ...
“anak jaman sekarang yah .... “ sambil geleng – geleng.
Saya tersenyum menanggapinya dan merespon dengan bertanya,
“memang anaknya kelas berapa, pak?”
“kelas TIGA SD”
3V@_Cute
14-09-11
Label:
cerbung,
Pernak-pernik Harian
11 September 2011
#Nyablak
Sekian lama pikiran baku tak terasah , sekian lama pula pikiran terkukung di dalam kepala. Faktor fasilitas yang tidak menunjang sempat membuat saya kesal sendiri.
Beberapa waktu kemarin laptop bervirus dan akhirnya meninggal dunia setelah kebanting benda keras. Tidak ada laptop, bukan perkara besar. Toh, saya sudah terbiasa menulis dengan cara manual, hanya bermodalkan kertas dan pensil. Lagi internet, jika kata – kata ini sudah menjadi sebuah tulisan bagaimana caranya saya posting ke blog jika tidak ada koneksi internet. Dengan kejadian ini membuat saya agak malas karena tidak ada faktor fasiltas yang menunjang saya untuk menulis.
Terkadang, saat berkendara di atas motor, saya melihat banyak kejadian. Kejadian demi kejadian yang melahirkan sebuah tema dan berbuah tulisan asal kita menyatukannya dengan kata – kata yang tepat.
Masalahnya adalah tidak semudah itu merangkai kata menjadi kalimat yang baik. Yang diperlukan adalah fasilitas itu. Hingga akhirnya si tema hanya menguap bersama udara.
Dan sulit sekali menemukan sesuatu itu jika dia sudah menguap bersama udara, bukan?
well, ini hanya sebuah pengantar bahwa saya masih ada untuk menulis ...
sampai berjumpa pada tulisan - tulisan yang lain .
Beberapa waktu kemarin laptop bervirus dan akhirnya meninggal dunia setelah kebanting benda keras. Tidak ada laptop, bukan perkara besar. Toh, saya sudah terbiasa menulis dengan cara manual, hanya bermodalkan kertas dan pensil. Lagi internet, jika kata – kata ini sudah menjadi sebuah tulisan bagaimana caranya saya posting ke blog jika tidak ada koneksi internet. Dengan kejadian ini membuat saya agak malas karena tidak ada faktor fasiltas yang menunjang saya untuk menulis.
Terkadang, saat berkendara di atas motor, saya melihat banyak kejadian. Kejadian demi kejadian yang melahirkan sebuah tema dan berbuah tulisan asal kita menyatukannya dengan kata – kata yang tepat.
Masalahnya adalah tidak semudah itu merangkai kata menjadi kalimat yang baik. Yang diperlukan adalah fasilitas itu. Hingga akhirnya si tema hanya menguap bersama udara.
Dan sulit sekali menemukan sesuatu itu jika dia sudah menguap bersama udara, bukan?
well, ini hanya sebuah pengantar bahwa saya masih ada untuk menulis ...
sampai berjumpa pada tulisan - tulisan yang lain .
Label:
meracau,
Pernak-pernik Harian
Subscribe to:
Posts (Atom)