Ku senang bila diajak berlari kencangTapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Sepenggal lirik yang dibawakan oleh Tulus masih menjadi lagu kesukaan saya sampai saat ini.
Judulnya sederhana, Sepatu. Liriknya begitu lugas ... tidak puitis yang mendramatiskan arti cinta. Tempo lagunya ringan tidak hingar bingar merusak pendengaran. Asyik didengarkan dalam berbagai situasi. Suaranya Tulus pun renyah, pokoknya saya suka lagu Sepatu titik
Dan saya memang penggemar sepatu.
Sedih rasanya kehilangan semua teman alas kaki akibat musibah kebakaran tempo hari. Teman setia yang menemani setiap langkah saya menghabiskan waktu setiap harinya. Kemarin ini iseng buka-buka lagi album foto sepatu di sosial media. Sebab memang suka posting foto sepatu sih. Sayangnya, ngga semua sepatu saya terupload. Hu hu hu ....
Saya sedang dilanda rindu, rindu kepada mereka yang telah menemani setiap langkah saya.
Jadi, ijinkan saya mengenang keberadaan dan kebersamaan dengan mereka yah.
Miss you all, guys! |
Si Kuning di Ciwidey |
Si Biru di Gunung Halimun |
Si Browny di Mason Pine |
Si Creammy di Curug Pengantin |
Si Silver di Tebing Kraton |
Si Beige di Kampus |
Beige & Black Pantofel |
Kita sadar ingin bersamaTapi tak bisa apa-apa
Terima kasih yah kalian semua yang sudah dengan setia menemani setiap langkah saya. Betapa kebersamaan kita begitu eratnya. Layaknya sepasang kekasih yang tak sampai pelaminan, kisah kita harus berakhir dengan sedikit tragis. Bisa saja sih saya membeli sepatu yang sama untuk menggantikan keberadaan kalian. Namun, rasanya tak lagi sama. Seperti mantan pacar yang memiliki kisahnya masing-masing. Cukup dikenang sesekali saja, jangan keseringan. Tutup buku rapat-rapat simpan di tumpukan paling bawah dan laci terbawah, kunci, terus buang. Hi hi hi.
Terasa lengkap bila kita berduaTerasa sedih bila kita di rak berbedaDi dekatmu kotak bagai nirwana
Dan sudah saatnya saya melangkah maju ... Move On!!!
Pelan tapi pasti ... ini dia wajah baru si teman alas kaki.Mereka yang menemani setiap langkah saya.
Terima kasih yah kalian semua yang sudah dengan setia menemani setiap langkah saya. Betapa kebersamaan kita begitu eratnya. Layaknya sepasang kekasih yang tak sampai pelaminan, kisah kita harus berakhir dengan sedikit tragis. Bisa saja sih saya membeli sepatu yang sama untuk menggantikan keberadaan kalian. Namun, rasanya tak lagi sama. Seperti mantan pacar yang memiliki kisahnya masing-masing. Cukup dikenang sesekali saja, jangan keseringan. Tutup buku rapat-rapat simpan di tumpukan paling bawah dan laci terbawah, kunci, terus buang. Hi hi hi.
Terasa lengkap bila kita berduaTerasa sedih bila kita di rak berbedaDi dekatmu kotak bagai nirwana
Dan sudah saatnya saya melangkah maju ... Move On!!!
Pelan tapi pasti ... ini dia wajah baru si teman alas kaki.Mereka yang menemani setiap langkah saya.
Hai Belang |
Ini Si Hitam Manis |
Yuhu, Si Hitam Cantik |
Hai, new Browny |
Alam bekerja begitu cepat. Ketika saya sudah membulatkan tekad untuk melangkah maju tanpa perlu melihat ke belakang bahkan meliriknya ... Alam pun mendengar! Lemparkan semuanya kepada Alam, maka ia akan mendengar.
Dan mereka pun mempunyai hubungan pertemanan dengan sepatu baru lainnya.
Si Hitam Cantik bersama Hitam Cantik lainnya |
Khususnya si belang .... Ssttt, dia sudah menemukan teman untuk petualangan barunya. :)
Hari-hari si belang kini ditemani si coklat.
Aku sang sepatu kananKamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencangTapi aku takut kamu kelelahanKu tak masalah bila terkena hujanTapi aku takut kamu kedinginan
Si Belang dan Si "New" Coklat |
*
SEjalan samPAi TUa |
***