Cinta memang indah.
Cinta memang nyata.
Cintalah yang telah menghidupi kehidupan kita.
Tapi tahukah kau bahwa cinta juga lah yang menciptakan keburukan?
Apakah kau tahu dibalik keindahan sebuah cinta terdapat wujud yang tak pernah dibayangkan oleh manusia?
Jika kau terlena oleh cinta maka kau telah terperangkap dalam permainannya.
Ikutlah dalam perjalanan menuju pembuktian di mana kau bisa melihat wujud dari cinta yang sebenarnya di panggung sandiwara.
LOVE NEVER FELT SO GOOD
Poster Performing Art |
*
Hari ini saya kembali pulang ke rumah. Rumah di mana saya merasa telah dilatih dan dibesarkan menjadi saya yang saat ini.
Rumah yang penghuninya selalu ada keluarga baru datang dan keluarga yang pergi setiap tahunnya.
Akan tetapi selalu membuka pintunya lebar-lebar dengan senyuman hangat jika ada penghuni yang kembali pulang.
Rumah itu bernama Teater Topeng Maranatha.
Layaknya sebuah keluarga yang merayakan hari jadi penghuninya, pada Jumat tanggal 28 Agustus dan Sabtu tanggal 29 Agustus Teater Topeng merayakan datangnya keluarga baru, angkatan 2015 dalam bentuk Performing Art.
Ada rasa bangga ketika kembali pulang menemukan wajah-wajah keluarga baru, wajah antusias dengan semangat tinggi. Dan wajah-wajah familiar yang sibuk di belakang layar.
Ruang make up gedung teater GAP lantai 8 Maranatha merupakan ruang dimensi imajinasi, di mana kamu bisa menjadi apa pun. Tua, muda, ceria, sendu, kaya, miskin, manusia, hewan, tumbuhan, dan mahluk lainnya yang Sutradara ciptakan.
Saya selalu merindukan hiruk pikuk di ruang make up ini. Ruangan di mana kamu bukan lagi dirimu tapi karakter yang kamu perankan. Ruangan yang penuh dengan canda tawa, amarah, sibuk dan heboh. Luar biasanya pokoknya.
"Bulu mata palsu mana?"
"Itu rambutnya belum digel!"
"Kak, aku belum dimake up!"
"Kumis aku ketebelan!"
"Jepit rambut di mana!!!!"
"Waktunya 10 menit lagi!", kata seksi acara dan disambut dengan
"Aaaaaaakkkkkk"
Dari ujung, saya melihat kesibukkan mereka, tersenyum, teringat bagaimana dahulu. Rasanya masih sama. Ruangan yang sama dengan kehebohan yang sama.
Ruang Make Up |
Prosesnya |
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00, stage manager sudah teriak-teriak agar semua panitia siap dan para pemain harus sudah selesai di make up.
15.15 kami berkumpul bersama, seperti biasa briefing terakhir dari Ketua Panitia Performing Art. Kami berpegangan tangan, berdoa, dan mengucap "HAAH" dengan lantang. Sudah budaya bagi keluarga kami melakukan itu.
Terselip rasa greget yang demikian hebatnya ketika menyaksikan adanya ketidakberesan, seperti masih ada yang belum di make up, mc nya ada satu yang belum datang, ada properti yang tertinggal ... Namun, saya menahan diri. Ini momennya mereka!
Saya pun keluar dari ruang make up menuju ke meja tiket, membeli tiket dan masuk ke dalam menikmati penampilan mereka.
Pementasan Kekasihku |
Pementasan Hari Jumat ada tiga cerita, yaitu:
1. Sandiwara Cinta yang berkisah tentang seorang wanita yang menunggu cinta pertamanya datang selama 546 bulan di sebuah taman, karena lelaki itu mengatakan "tunggu di sini".
Naskah ditulis oleh Marrisa Amar.
Sutradara oleh Ari Widhi.
Pemainnya adalah keluarga baru Teater Topeng.
2. Kucing adalah sebuah monolog yang disutradarai dan diperankan oleh Ekky Gustaman. Bagaimana hadirnya seekor kucing membuat kehidupan Tuan Don Wori Bi Hepi runyam.
3. Kekasihku bercerita tentang seorang wanita yang menikah dengan seorang pria yang pekerjaannya adalah pemuas nafsu sex. Wanita yang dengan setia mendampingi dan menunggu suaminya pulang ke rumah setelah bekerja.
Naskah ditulis dan disutradarai oleh Dirga.
Secara keseluruhan penampilan dari tiga pementasan tadi sangat bagus. Mulai dari setting, lighting, musik, properti sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Naskah yang dipilih pun menarik. Pembawaan karakter dalam setiap pemain yah ... beberapa pemain bermain dengan sangat bagus, yang lain masih terlihat sekedar hapal dialog, tidak masuk ke dalam karakter, blocking posisi pemain menutupi penonton, suara kurang vocal hingga tak terdengar, dan ada gesture gerakan yang berlebihan. Namun, hal ini sangat dimaklumi mengingat mereka adalah keluarga baru.
Setiap memasuki gedung teater selalu menimbulkan rasa rindu, rindu berada di atas panggung. Ah, tapi sudah cukup. Saya memainkan peranan saya hari ini dengan menjadi penonton yang duduk manis.
Rasa rindu itu telah terobati.
Walaupun hanya sejenak, senang rasanya dapat mengenang rasa yang pernah ada. Saya telah kembali pulang.
*
Oh iya, bagi kamu yang tertarik untuk menonton masih ada kesempatan untuk datang ke Gedung GAP lantai 8 Kampus Universitas Kristen Marantha, Jl. Prof. Drg. Surya Sumatri No 65.
Pementasan Hari Sabtu adalah gabungan antara keluarga baru dan keluarga lama Teater Topeng Maranatha.
Jam 15.00 Lelehan Salju
Jam 15.55 Lutung Kasarung
Jam 16.45 Wanita dan Topeng Retak-Retak
Harga Tiket Rp 15.000
Bisa datang dan beli di tempat atau untuk lebih amannya bisa hubungi
Sarah 085795062352
Line Fenikusumaa
Salam Budaya.
Kenang-kenangan |
*