Yuhu ....
Ketika sebagian besar orang menyapa dengan sapaan Apa Kabar, dia memilih menyapa dengan yuhu lengkap dengan empat titiknya ....
Ya, balasku singkat.
Sibuk kah?, tanyanya.
Ga juga, kenapa?, balasku lagi.
Lagi apa kah?, tanyanya membalas pertanyaanku.
Kenapa?, tegasku.
Iseng aja nyari teman ngobrol. Hehehe, balasnya beserta rangkaian stiker.
Kenapa?, tanyaku lagi.
Kok kenapa lagi? Kan iseng gw bilang.
Baru putus yah?, tembakku langsung.
Hahahahaaa, sialan. Kok tahu?, balasnya dan masih disertai rangkaian stiker.
Tahulah! Jadi, kenapa putus?
"Mas ...", terdengar pintu kamar diketuk.
Ah, nasi goreng pesanan sudah datang. Tadinya mau pamit bilang makan dulu tapi layar menunjukkan is writing something ... Wah, si yuhu sudah mulai sesi curhat.
Lumayan juga kupikir berasa ada teman makan. Belum juga bungkus nasi goreng kubuka, pintu kamar diketuk.
"Ya ... Siapa?"
"Sasti!"
Waduh! "Bentar!"
"Eh, Sasti! Apa kabar? Tumben main ke sini." tanyaku setelah pake celana panjang dan sedikit rapiin rambut.
"Mas, aku ganggu ngga nih?" tanyanya langsung masuk dan duduk di pinggir kasur sambil matanya menjelajah seisi ruangan 3x3M yang berserakan barang-barangku.
"Ah, ngga kok. Santai saja. Kenapa? Ada yang bisa dibantu?" ujarku menyakinkan sambil mengambil baju-baju dan barang-barang supaya tampak rapi sedikit dimatanya. Sementara itu bbm berbunyi terus. Nasi goreng sudah samar mengeluarkan kepulan asap.
"Mas, tahu kan cowok yang sering jemputin aku? Ya ya ya, yang itu, yang tinggi yang brewokan yang bawa mobil Rush, masa ngga pernah lihat. Kemarin tuh dia janji mau beliin aku tas terus dan bla bla bla bla ..... Mas, dengerin kan? Kenapa sih dia itu yah bla bla bla bla ....."
Yah, setidaknya itu yang terdengar di telingaku. Bbm masih berbunyi, perutku juga ikutan berbunyi, nasi goreng nan jauh di sana, tak tersentuh, sudah tak mengeluarkan asap.
"Sasti, sudah makan?" langsung kupotong dengan pertanyaan ketika suaranya mulai parau dan matanya agak sedikit berkaca-kaca. Lebih baik dia makan sesuatu daripada nanti nangis menghabiskan stok tissue.
"Hemmp, apa? Makan? Aku ngga selera, Mas ... Mana bisa aku makan abis diputusin gini! Aku lagi galau, Mas ... Mas ngerti kan aku tuh bla bla bla bla ........"
"Menurut Mas sih sebaiknya ...." potongku sambil mengambil hp.
"Ih, Mas kok jadi belain dia sih! Dia itu yah bla bla bla bla ......"
Kulirik layar hp, ada banyak yuhu .... yang artinya dalam percakapan ini PING!!!
Yuhu ....
Yuhu ....
Yuhu ....
Yuhu ....
Ya, menyimak kok :D, balasku di antara yang banyak.
Kirain tidur!, responnya langsung.
Kayanya kamu yang butuh tidur deh, ketikku ingin mengakhiri.
"Mas! Kok mainan HP sih! Aku ngga didengerin!!!"
"Eh, dengerin kok. Jadi akhirnya kalian putus! Ya ... ya udah istirahat gih!", ucapku ingin mengakhiri semua ini. Ah ... nasi gorengku.
"Istirahat?!? Mana bisalah aku istirahat sementara dia bla bla bla bla ....."
Layar HP masih is writing something ...
Mitos itu benar rupanya, ketika cewek patah hati, mereka cuma butuh didengarkan saja curhatan hatinya tanpa perlu dikomentarin. Jangan pernah mengomentarin apalagi so bijak nyuruh istirahat kan jadi panjang urusannya. Yah, malam ini akan jadi malam yang panjang. Sementara itu ...
Ya ... ya ... oh gitu ... ya ... ya .. hempp ....., sahutku pada Sasti dan si Yuhu sambil ngunyah nasi goreng yang sudah dingin.
Gambar dari sini |
***
Yuuuhuuuuu..
ReplyDeleteSi "Aku" ini oportunis apa gimana? Apa memang dia biasa fokus dengan beberapa hal sekaligus? Untung nasi gorengnya nggak ikut protes ditigain begitu...
Ha ha ha haaa si "Aku" memang begitu orangnya.
DeleteRenyah!
ReplyDeleteMakan nasi goreng pake kerupuk memang RENYAH!
Deletehihihi.
Thank you :*
Memang benar, sudah dingin. Komentar ini pun.
ReplyDeleteHihihiii, selamat datang. Oh, tenang. Tidak ada komentar yang menjadi dingin kok.
DeleteTerima kasih sudah berkunjung, lain kali aku panasin yah