Kau tak akan pernah tahu kelembutan dalam cangkir cappuccino, jika kau belum pernah merasakan kepahitan dalam kopi hitam. #CappuccinoSenja
17 July 2010
Tembok Sekolah
Akhir-akhir ini saya sering berkunjung ke sekolah-sekolah yang mau tidak mau mengingatkan saya akan masa-masa sekolah dulu.
Sebuah masa persimpangan dimana kamu harus memilih jalan untuk mengejar cita-citamu.
Sebuah masa dimana kenakalan mencapai klimaksnya bahkan beberapa orang baru saja memasuki area kenakalannya masing-masing.
Berbicara tentang kenakalan mengingatkan saya pada sebuah tembok di sekolah, di ruang kelas, di ruang aula, di ruang lab, bahkan di perpustakaan.
Setiap ruangan mempunyai sejarahnya sendiri, dan di tembok itulah sejarah tertulis.
Setiap guratan pensil, pulpen, spidol, bahkan pilok yang tertera pada setiap dempul tembok putihnya bercerita sesuatu disana.
Bagaimana perasaan seseorang saat itu, bagaimana keadaannya saat itu, dan kosa kata baru yang di dapatnya dibagikan melalui tembok putih itu secara cuma-cuma.
Setiap kata yang tertulis merupakan rangkaian media informasi bagi semua orang. Kata satu di balas dengan kata yang lainnya hingga menjadi kalimat lalu paragraph yang tersusun menjadi sebuah cerita.
Cobalah luangkan waktu dan datang ke sekolahmu,
siapa tahu kau masih menemukan sejarah yang kau tulis sendiri disana, di tembok sekolah.
Label:
catatan harian,
Pernak-pernik Harian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment